Pesisir Selatan, 10 Agustus 2018--Kelalaian menjadi salah satu faktor utama penyembab kebakaran terjadi di masyarakat. Agar peristiwa kebakaran bisa diminimalisir, sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Dailipal melalui Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana, Harianto kepada pesisirselatan.go.id Jumat (10/8) di Painan.
" Salama rentang waktu enam bulan, yakni Januari sampai Juni 2018, di Pessel telah tercatat sebanyak 24 kasus kebakaran. Kalau dibanding dengan tahun 2017, angka ini belum mengalami penurunan. Sebab di tahun 2017 itu, jumlah kasus kebakaran yang kami tangani ada sebanyak 44 kasus. Itu terhitung dari rentang Januari hingga Desember," katanya.
Dijelaskanya bahwa di tahun 2018 ini, kasus kebakaran tertiggi terjadi pada bulan April. Sebab ada sebanyak 8 kasus. Disusul bulan Juni sebanyak 5 kasus pula.
Karena tidak terjadi penurunan, sehingga pihaknya mengaku tidak bosan-bosanya melakukan imbauan kepada masyarakat agar bijak dan terus meningkatkan kewaspadaan dalam menggunakan listrik. Karena korsleting listrik masih menjadi penyebab utama setelah kompor minyak dan lampu minyak tanah.
" Warga harus lebih bijak dalam menggunakan listrik agar kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek dapat ditekan jumlahnya. Sebab korsleting listrik masih menjadi penyebab utama setelah kompor minyak dan lampu minyak tanah," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dari 24 kasus kebakaran itu, objek yang sering mengalami kebakaran masih di dominasi bangunan perumahan.
" Dikatakan demikian, sebab dari 24 kasusu yang terjadi, 20 kasus kebakaran rumah, dan 4 kasus kebakaran lahan," tutupnya. (05)