Headline News

header-int

Bantuan RTLH Berikan Manfaat Besar Bagi Keluarga Miskin di Pessel

Kamis, 14 Maret 2019, 12:09:27 WIB - 1117 | Kontributor : Yoni Syafrizal
Bantuan RTLH Berikan Manfaat Besar Bagi Keluarga Miskin di Pessel

Pesisir Selatan, 14 Maret 2019--Bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat miskin melalui program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah yang juga dialokasikan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), ternyata mampu menjawab harapan masyarakat miskin dalam mendapatkan rumah yang layak.  

Saiman 56, warga Kampung Bungo Pasang I Nagari Bungo Pasang Salido Kecamatan IV Jurai mengakui kepada penulis pesisirselatan.go.id Kamis (14/3) bahwa dia sangat bersyukur karena masuk sebagai salah satu keluarga penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di daerah itu.

" Berkat bantuan itu, sehingga saya bersama istri saya bisa menempati rumah yang jauh lebih layak dari sebelumnya," akunya.

Dijelaskanya bahwa melalui BSPS itu, Pemda Pessel melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), dia mendapat bantuan untuk melakukan rehap terhadap rumahnya yang tidak lagi layak untuk ditempati.

" Karena bantuan sebesar Rp 15 juta yang disalurkan dalam bentuk bahan-bahan bangunan senilai Rp 12,5 juta, dan upah senilai Rp 2,5 juta itu harus juga diiringi dengan swadaya, sehingga bentuk bangunan rumah saya jauh lebih layak dari yang dibayangkan," akunya.

Disampaikanya bahwa sebelum mendapat bantuan program bedah rumah, dia bersama istrinya memang merasa tidak nyaman. Sebab selain atap banyak bocor, dinding yang terbuat dari papan, juga hanya terpasang setengah tiang.

" Makanya bila malam datang, yang kami dirasakan tidak saja dingin dan kecemasan akan roboh, tapi juga ancaman tertimpa berbagai jenis buah-buahan yang dibawah oleh segerombolan kelelawar yang hinggap di atas bumbungan rumah," ujarnya.

Hal itu diakui Rosdinita 54, istri Saiman ketika ditanyai, dan menjelaskan bahwa sekarang dia tidak lagi merasakan dingin dan juga kuatir akan tertimpa berbagai jenis buah-buahan yang dijatuhkan kelelawar sebagai mana sebelumnya di saat tidur.

" Sebab berkat swadaya yang juga kami upayakan dari bantuan bedah rumah itu, kami bisa tinggal di rumah yang telah memiliki dinding beton, atap seng, dan lantai semen," ujarnya.

Disampaikanya bahwa berdasarkan hitungan teknis dari petugas Disperkimtan Pessel, nilai swadaya bantuan RTLH yang dia tempati saat ini mencapai Rp 20 juta, atau mencapai Rp 35 juta.  

Hal yang sama juga disampaikan Afrizal 51, warga Kampung Bungo Pasang ketika ditanya.

" Sebelum mendapat bantuan RTLH ini, rumah yang saya tempati saat ini sangat reot. Karena reot, sehingga pintu depanya tidak bisa dibuka. Jika masuk rumah, terpaksa harus dari dapur," ungkapnya.

Dikatakanya bahwa dengan berprofesi sebagai petani yang juga sebagai buruh upah, sangat sulit baginya untuk bisa membangun rumah yang layak.

" Sebab kebutuhan anak untuk sekolah juga jauh lebih penting. Dengan penghasilan yang tidak menentu sebagai petani dan buruh upahan, maka sangat sulit bagi kami untuk bisa mendapatkan rumah yang layak, sebagai mana saat ini," jelasnya.

Ditambahkanya bahwa sesuai arahan dari Disperkimtan, bantuan RTLH yang kami terima pada April 2018 itu harus memiliki nilai swadaya.

" Karena sebagian besar dari material bangunan sudah saya simpan dari sejak lama, sehingga bantuan dengan nilai Rp 15 juta itu memiliki nilai tambah. Untuk kebutuhan kayu, saya ambil dari ladang. Sehingga khusus kayu saya tidak membeli," ungkapnya.

Dengan telah memiliki rumah yang layak sebagai mana saat ini, sehingga dia mengaku sudah lebih konsentrasi untuk menyekolahkan tiga anaknya.

" Sebab tiga orang anak saya saat ini memang masih dalam usia sekolah yang paling tua bernama Rizki Fitra Ananda kuliah di Universitas Eka Sakti (UNES) Semester IV, yang nomor 2 Riza Aziza Fitri kelas 1 di SMA N 2 Painan, dan yang paling bungsu Milza Ramadhan kelas 1 SD," ujarnya.

Kepala Disperkimtan Pessel, Mukhridal ketika dihubungi menjelaskan bahwa tahun 2018 lalu Pessel mendapatkan bantuan RTLH melalui program BSPS sebanyak 573 unit.

"Bantuan sebanyak itu ditempatkan pada tiga kecamatan dari lima belas kecamatan yang ada. Tiga kecamatan itu diantaranya, Kecamatan IV Jurai, Sutera dan Kecamatan Lengayang," katanya.

Disampaikanya bahwa BSPS merupakan bantuan pemerintah berupa stimulan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk meningkatkan keswadayaan dalam pembangunan atau peningkatan kualitas rumah beserta prasarana, dan sarana penunjang lainya.

Melalui BSPS merupakan stimulan itu, masyarakat bisa berswadaya dan bergotong-royong dalam meningkatkan kualitas RTLH nya.

" Untuk Pessel besar bantuan yang disalurkan kepada 573 penerima manfaat itu sebesar Rp 15 juta. Bantuan itu diberikan dalam bentuk bahan bangunan, dan juga dalam bentuk upah. Namun bagi penerima juga diwajibkan berswadaya, agar bantuan yang disalurkan memiliki nilai lebih," terangnya.

Dikatakan lagi bahwa dari hitungan teknis yang dilakukan oleh petugas di lapangan, rumah milik Saiman memiliki nilai swadaya mencapai Rp 20 juta.

" Sehingga dengan bantuan Rp 15 juta itu, nilai bangunan rumah milik Saiman yang saat ini, ditaksir mencapai Rp 35 juta. Sedangkan rumah milik Afrizal sebesar Rp 55 juta pula," jelasnya.

Ditambahkanya bahwa para penerima bantuan BSPS itu adalah masyarakat yang kurang mampu atau miskin tapi memiliki lahan untuk dibangunkan rumah. Selain itu belum memiliki rumah atau memiliki dan menghuni RTLH. Termasuk juga belum pernah menerima bantuan perumahan dari pemerintah.

" Memasuki tahun 2019 ini, Pessel juga mendapat alokasi untuk pembanguna  RTLH sebanyak 1000 unit dari pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bantuan ini akan dialokasikan pada beberapa kecamatan yang saat ini tengah dilakukan survey di lapangan. Saya berharap ini bisa menjawab keluhan masyarakat miskin di daerah ini dalam mendapatkan rumah yang layak ditempati," tutupnya. (05)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube