Headline News

header-int

Berakhir Dalam Diam

Rabu, 10 Oktober 2018, 06:57:41 WIB - 662 | Kontributor :

Sungguhpun perjuangan Ilyas yakub sudah mengurbankan banyak waktu dan tenaga, bahkan melibatkan anak-anak dan istrinya, namun dalam kancah nasional memang amat disayangkan, tidak seheroik Syahrir atau Hatta. Pada hal secaara konsep Ilyas Yakub jauh melampui zamannya. Atau barangkali, juga karena lokasi perjuangan Ilyas yang tidak menggaung di Jakarta atau di Jawa.

Beliau memiliki konsep yang luar biasa tentang kebangsaan dan agama. Namun dalam percaturan politik tanah air, dari Majapahit hingga saat ini, politik itu tidaklah Hitam – Putih seperti yang dimimpikan Ilyas Yakub bagi kesejahteraan rakyat. Ilyas adalah orang yang jujur, berintegritas, tidak plin-plan, dan berkeyakinan luar biasa, bahwa politik itu adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang ber-iman. Perjuangan panjangnya yang penuh keyakinan dengan kebenaran dikalahkan oleh gemuruh kekuasaan dan nafsu para pemimpin lainnya pasca-kemerdekaan.

Ilyas Ya’kub adalah seorang ulama dan syaikhul Islam dari Minangkabau. Dia hidup sederhana dalam kebersahajaan. Tidak haus kekuasaan, dan tidak pula banyak keinginan dunia. Itulah barangkali yang sangat membedakan antara Ilyas yakub dengan banyak pejuang pada zaman awal kemerdekaan. Bagi dia perjuangan adalah suci, yang dari awal berangkat ke Mesir dia perlihatkan dengan keikhlasan berhenti dari pekerjaannya sebagai juru tulis di perusahaan Belanda, dan keinginnannya untuk menuntut ilmu, agar kelak bisa berjuang secara intelektual.

Ketika PRRI pecah 15 Februari 1958 hingga 29 Mei 1961, akibat pemerintah pusat makin banyak digerogoti oleh angkara murka para politisi, ada kebimbangan luar biasa dalam pikiran Ilyas Yakub. Dia tidak ingin negerinya pecah dan retak akibat ketidak seimbangan pemikiran antara pusat dan daerah, sehingga ketika banyak pihak menawarkan jabatan tertentu pada pemerintahan PRRI, dia tidak menerimanya. Dia menolak dengan halus. Namun sejarah mencatat kebesarannya ketika keberadaan Negara berada dalam kondisi sulit dia justru ikut berjuang bersama PDRI. Artinya jiwa nasionalis kebangsaannya ditunjukkan ketika Negara berada dalam bahaya, dan tidak ingin Negara menuju perpecahan.

Setelah berjuang dengan segala dinamika, serta menjalani hidup yang sangat sederhana sebagai orang mulia, Ilyas Ya’kub menghembuskan napas terakhir Sabtu, 2 Agustus 1958 jam 18.00 wib. Dia meninggal di sebuah rumah kayu sederhana di tengah masyarakat yang pernah membntunya ketika Ilyas mengadakan Musyawarah besar partai yang didirikannya. Dimakamkan di depan mesjid besar Kapencong, tempat ia sering membagi ilmunya.

Kemudian pemerintah mengukuhkannya sebagai pahlawan perintis kemerdekaan RI dengan SK Mensos No. Pol-61/PK/1968, 16 Desember 1968. Jasa Kepahlawanannya dikukuhkan kembali melalui Keputusan Presiden RI Nomor :074/TK/Tahun 1999 tanggal 13 Agustus 1999 serta dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana atas jasanya mempertahankan prinsip- prinsip kemerdekaan dari ancaman kolonialisme Belanda, sekaligus menggerakkan kemerdekaan RI di samping memperjuang Pendidikan Islam.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan me-abadikan Kepahlawanaan Ilyas Ya’kub dengan pemberian namanya pada Gedung Olahraga dan jalan serta dibangun sebuah patung di perapatan jalan di gerbang kota Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Makamnya yang sudah dipugar tidak jauh dari Mesjid Raya Al- Munawarah Kapencong, Bayang, juga menjadi saksi bisu kebesarannya dalam Islam dan Kebangsaan.

Hal yang barangkali dapat kita tulis tebal dalam dinamika masa depan negeri ini adalah, bahwa umumnya perjuang kebangsaan yang berasal dari Sumatera Barat berjuang melalui pena, dakwah dan pemikiran. Artinya, keunggulan kompetitiv orang Sumatera Barat adalah pada pena, pemikiran dan dakwah, yang pengaruhnya justru jauh melampui perang fisik. Sekian....

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube