Headline News

header-int

Beras Rajo Pasisia Mulai Unjuk Gigi di Pasaran

Jumat, 12 Januari 2018, 12:17:53 WIB - 925 | Kontributor : Tusrisep

PESISIR SELATAN - Beras Rajo Pasisia mulai unjuk gigi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dikarenakan kian digemari serta bagusnya kualitas. 

"Harga beras lokal naik semenjak seminggu terakhir ini, mulai dari jenis bawaan, sokan kubang, dan anak daro, " kata Zulbaidah, penjual beras di Pasar Inpres Painan, Jumat  (12/01/2018). 

Untuk ke tiga jenis varietas tadi, terangnya, harga jual saat ini dikisaran Rp 12.500/kg, kalau sebelumnya dijual dengan Rp 11.000/kg.

Kendati demikian, beber ibu ini, peminat justru kian bertambah. 

" Sebelumnya sedikit kuatir  dengan kenaikan harga sekitar Rp 1.500/kg tadi, tapi setelah melihat bagusnya kualitas, kecemasan tersebut sontak hilang. Dan, buktinya kenaikan harga tidak mengurangi daya beli , " terang ibu pemilik kedai" Beras Solok  Buk Oga'  ini. 

Kenaikan harga yang hanya dialami oleh beras lokal, ikut diakui Fitri, penjual beras lainnya  di pasar yang sama. 

" Yang naik hanya beras lokal saja. Untuk jenis beras Solok harga justru masih stabil dikisaran Rp 15.000 /kg," terangnya. 

Rina, ibu rumah tangga warga Painan menyebut,  beras lokal Kabupaten Pessel kian digemari oleh keluarganya. 

"Kualitasnya kian bagus saja, kalau dipakai istilah jaman sekarang, beras lokal ini mulai unjuk gigi dan bersaing dengan beras Solok. Kendati masih kalah dari sisi harga, di kualitas dan rasa justru mendekati, " ucap Rina. 

Jumsu Trisno, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan setempat, Jumat (12/01/2018), menerangkan kalau beras jenis Bawaan,  merupakan varietas asli Kabupaten Pessel yang masuk dalam brand Beras Rajo Pasisia (varietas Bawaan, Sarai Sarumpun dan Sokan Kubang). 

Varietas Bawaan, sebut nya, juga bersertifikat alias sudah dipatenkan sebagai varietas padi sawah lokal asli asal Kabupaten Pessel. 

"Sertifikat tadi  berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 187/Kpts/SR.120/2/2014, tertanggal 7 Februari 2014, yang ditandatangani Menteri Pertanian RI, Susilo, "ujarnya. 

Selain dijual di pasar tradisional, tambah Jumsu, beras Rajo pasisia juga direncanakan masuk ke pasar moderen. 

"Kita upayakan di tahun depan, dan saat ini tengah dalam pemaksimalan langkah-langkah ke arah tersebut," katanya. 

Menyoal pasar modern tempat pemasaran, Pemkab Pessel sudah mendapat respon baik dari pihak Pemprov Sumbar, yakni di pasar modern Minang Mart di Padang.

"Ini untuk tahap awal, dan selanjutnya akan dicoba di pasar-pasar modern lainnya," terang Jumsu.

Data BPS tahun 2015, Produksi Pertanian di Kabupaten Pessel didominasi tanaman padi sawah. Kecamatan penghasil terbesar adalah Lengayang dengan 43.101 Ton dan terkecil Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dengan 7008 Ton.

Luas sawah irigasi juga mengalami peningkatan sebesar 611 HA dari 20.827 HA di tahun 2014 menjadi 21.438 HA di tahun 2015.

Untuk total luas area lahan sawah 31.225 HA, dengan rincian Sawah Irigasi 21.438 HA, Sawah Tadah Hujan 9.397 HA, Sawah Pasang Surut 79 HA (hanya di Kecamatan Airpura), dan Sawah Lebak 320 HA (Lengayang, Sutera dan Koto XI Tarusan).

Sawah Irigasi terluas berada di Kecamatan Lengayang yakni 3.090 HA, sedangkan Sawah Tadah Hujan di Linggo Sari Baganti 2.425 HA.

Sedangkan Total Luas Tanam di tahun 2015: 62.434 HA, Luas Panen 62.327 HA, dengan Produksi 317.382,96 Ton, rata-rata panen 50,92 kwintal/ha. (13)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube