Pesisir Selatan, 11 Desember 2018
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, bersama Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia dan Philippines Office, menggelar simulasi Evakuasi gempa bumi dan tsunami di kenagarian Amping Parak, Kecamatan Sutera, Selasa (11/12) pukul 09.00 Wib.
Acara simulasi pagi itu diikuti Kelompok Siaga Bencana (KSB), BPBD Pessel, Nelayan dan masyarakat. Dihadiri kepala BPBD Pessel Herman Budiarto, tim dari ASB Kota Padang Sumbar, Camat dan Walinagari Se- Kecamatan Sutera.
Kepala BPBD Pessel Herman Budiarto ketika dihubungi membenarkan kegiatan simulasi Evakuasi gempa bumi dan tsunami di kenagarian Amping Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan. Pada acara kali ini diadakan oleh Arbeiter Samariter Bund (ASB) Indonesia & Philippines Office.
" Kita libatkan langsung masyarakat dan nelayan setempat pada acara tersebut," terang Nya.
Dikatakan Herman, program ini adalah penguatan Kapasitas Penguatan Kapasitas pengurangan Resiko bencana dan ketangguhan masyarakat pesisir sumatera Barat yang bertujuan mendukung capaian program desa / kelurahan tangguh bencana dari pemerintah Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut juga bekerja sama dengan Team ASB yang ada diken. Amping parak , BPBD Kab. Pessel , Polsek Sutera menurunkan 10 orang personil dibawah pimpinan Waka Polsek untuk pengamanan terbuka dan tertutup , dan Puskesmas Surantih.
Lebih lanjut kegiatan simulasi gempa dan stunami di ken. Amping parak melibat 6 kampung yang terdapat dikenagarian dengan Skenario titik kumpul. Evakuasi sebagai berikut, Kampung Alai dimesjid Baiturrahman alai, kampung Amping parak di Kampung Rawang Harapan, kampung Padang lawe dilapangan bola kaki padang lawe, Kampung Koto tarok di lapangan bola kaki koto tarok, Padang tae di bukit pantai cermin dan ujung air dilapangan tanah nagari simpang padang sawah.
Selanjutnya simulasi kegiatan dimulai dengan membunyi serine pada pukul 09.00 wib tanda bahaya gempa dan stunami kemudian masyarakat dimasing - masing kampung secara spontan langsung menuju titik kumpul yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana simulasi.
" Kita, berharap simulasi gempa bumi dan stunami kali ini bisa meminimalisir korban jiwa, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat apa yang harus dilakukan saat terjadi kejadian tersebut," akhirnya. (01)