Headline News

header-int

Imbauan Tidak Mendirikan Rumah Di Pinggir Sungai Kian Digencarkan

Kamis, 06 Desember 2018, 14:09:13 WIB - 328 | Kontributor : Yoni Syafrizal

Pesisir Selatan, 6 Desember 2018--Agar terhindar dari ancaman banjir dan terseret oleh aliran sungai,  maka kepada masyarakat dihimbau untuk tidak lagi mendirikan bangunan disepanjang bibir sungai.  

Himbauan itu disampaikan, sebab kebiasaan yang masih terlihat dilakukan oleh sebagian warga tersebut masih sulit dihilangkan. Termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pessel, Doni Gusrizal Kamis (6/12) kepada pesisirselatan.go.id.

Dijelaskanya bahwa untuk keselamatan jiwa warga, pihaknya  mengaku sudah berkali-kali melakukan imbauan agar mematuhi larangan itu.

" Namun disayangkan, kecendrungan atau kebiasaan mendirikan bangunan disepanjang bantaran sungai itu, masih tetap sulit dihilangkan. Saya katakan sulit, sebab pada beberapa aliran sungai di daerah ini,  masih terlihat rumah atau bangunan milik warga lainya yang berdiri di pinggir sungai," katanya.

Ditambahkanya bahwa di daerah itu rata-rata aliran sungainya cukup tajam. Kondisi itu memang akibat semua aliran sungai di daerah itu berhulu di sepanjang gugusan Bukit Barisan (BB) Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).  

Karena aliran yang cukup tajam serta juga berbelok itu, maka dalam waktu singkat aliranya bisa meluap, terutama sekali ketika terjadi hujan di bagian hulu sungai.

" Selain itu, sebagian besar ruas sungai di Pessel juga cukup kritis. Kondisi ini jelas  mengancam keselamatan jiwa warga. Untuk penanganan aliran sungai yang kritis itu, setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 miliar. Sebab aliran sungai yang kritis ini tersebar di 19 batang aliran sungai, dan melewati 15 kecamatan yang ada," ujarnya.

Menyangkut kondisi cuaca tidak menentu sebagai mana saat ini, dia berharap agar  disikapi masyarakat secara siaga. Hal itu disampaikan karena Pessel memiliki sembilan belas (19) aliran sungai dengan 11 pintu muara. Rata-rata aliran sungai itu memiliki potensi sebagai pengirim banjir.

Semengtara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Herman Budiarto ketika dihubungi mengakui bahwa ancaman banjir yang ditimbulkan oleh luapan sungai, sangat berpotensi terjadi di daerah itu.

Hal itu dikatakanya karena rata-rata aliran sungainya cukup tajam karena memiliki kemiringan cukup tinggi. Bahkan pada beberapa titik juga telah terjadi pendangkalan dan belokan.

" Bila ditotal jumlah penduduk yang terancam keselamatanya akibat luapan sungai di Pessel, mencapai 16 ribu kepala keluarga (KK). Mereka yang terancam ini adalah yang mendirikan bangunan disepanjang bantaran sungai," katanya.

Agar kebiasaan mendirikan bangunan disepanjang bantaran sungai ini bisa dihilangkan, sehingga BPBD Pessel bersama pihak terkait lainya terus melakukan imbauan dan sosialisasi.

" Kita bersama pihak terkait lainya, termasuk juga pemerintahan nagari, terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak lagi mendirikan bangunan baru di sepanjang bantaran sungai. Bagi yang sudah terlanjur, kita sarankan untuk pindah, disamping juga terus meningkatkan kewaspadaan," ingatnya. (05)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube