Jemaah Tarekat Syattariyah Pessel Mulai Puasa Hari Selasa

Pesisir Selatan - Jemaah Tarekat Syattariyah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memperkirakan awal Ramadan 1440 Hijriah masuk pada Selasa 7 Mei 2019. Hal itu berdasarkan tampak Hilal pada Senin 6 Mei 2019, hingga menetapkan awal puasa pada esoknya.

"Benar, itu sesuai hitungan kami. Sebab, jemaah tarekat syattariyah akan menilik bulan sore ini. Insya Allah nanti sore akan tampak hasilnya," kata Amirullah seorang Imam Tarekat Syattariyah di Masjid Nur Aman Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Pessel, Senin (6/5).

Menurut dia, menilik bulan yang dilakukan tersebut adalah dengan cara melihat hilal di kawasan pantai setempat. Upaya itu kata dia, akan digelar serentak se Sumatera Barat bagi mereka sesama penganut Tarekat Syattariyah.

"Hari ini digelar serentak Dimulai dari ulakan (Pariaman) kemudian secara keseluruhan akan menilik bulan. Jika salah satu dari kami sudah melihatnya, maka Insya Allah besok Selasa, kami sudah mulai puasa," ucapnya lagi. 

Ia menyebutkan, penentuan awal ramadhan menurut Tarekat Syattariyah memang terbilang cara klasik. Sebab, metode yang dilakukan adalah dengan cara penghitungan atau menilik (melihat) bulan dengan cara tradisional.

"Sesuai hitungan Taqwin (hitung hari dan hitung bulan), lalu kami sempurnakan dengan menilik bulan. Jika sudah sesuai, maka bertemulah satu ramadan itu," ujarnya. 

Menurut dia, penentuan satu ramadhan Tarekat Syattariyah dengan metode yang digunakan pemerintah pusat memang sangat jauh berbeda. Namun, tidak berbeda dengan halnya dalam prinsip-prinsip islam. 

"Kalau awal ramadan bulan tidak tampak, maka Syaban tetap kami genapkan menjadi 30 hari dan Insya Allah jatuhnya besok," tuturnya. 

Amirullah menuturkan, meski terdapat sejumlah perbedaan dalam penentuan satu ramadan, ia berkeyakinan tidak ada yang salah dalam ajaran agama islam. Namun yang terpenting kata dia, adalah niat yang sama dan tetap saling menghargai antar sesama. 

"Berbeda itu hal biasa, tapi yang penting kita sebagai muslim bisa melaksanakan ibadah puasa dan tarawih bersama. Hargai perbedaan yang ada untuk ibadah yang lebih baik kepada Allah SWT," ucapnya mengingatkan. (15)