Headline News

header-int

Masa-masa Sulit Yang Menantang (1)

Senin, 01 Oktober 2018, 06:22:52 WIB - 523 | Kontributor :

Saat itu Mesir bukanlah tempat yang nyaman. Banyak kejadian-kejadian mendadak diluar dugaan bisa saja terjadi setiap saat. Pembunuhan, perampokan dan penguasaan jalur perdagangan oleh kelompok tertentu. Kelompok masyarakat Yahudi yang berada dalam berbagai organisasi menguasai banyak jalur perdagangan, mengalahkan kelompok pedagang arab. Organisasi yang paling terkenal sebagai penyokong gerakan Zionis adalah Freemansory, yang berawal dari organisasi tanpa bentuk dan tidak jelas hingga menjelma menjadi kelompok yang ditakuti.

Freemansory dibentuk pada awal abad ke 20 di Brusel. Freemasonry dibentuk oleh para ahli dan penganut paham bebas dari Eropa dan Amerika Serikat, namun dalam perkembangannya banyak dipengaruhi untuk kepentingan gerakan zionisme.

Dengan jejaring yang amat luas, dari Amerika Utara, Afrika Selatan, Amerika Selatan, hingga seluruh Eropa, Freemansory menguasai jalur perdagangan dan ilmu pengetahuan. Bahkan senat Amerika Serikat hingga parlemen Ingris dapat dipengaruhinya. Kaum Zionis yang bergabung dalam organisasi Freemansory adalah para Bangkir, pengusaha media, pengusaha kapal dagang, dan kaum industriawan. Di kemudian hari, inilah yang menyebabkan antara lain kemarahan Hitler terhadap kaum Yahudi di Eropa.

Ingris secara terang terangan melindungi kelompok zionis Yahudi, dan jika terjadi perkelahian dan keributan di sekitar Kairo, selalu yang dimenangkan kelompok Yahudi. Bahkan secara diam diam, pemerintah Inggeris turut mengirim pemukim generasi pertama bersenjata ke Jalur Gaza Palestina dan Tepi barat. Inggeris bahkan membuat pusat pelatihan kaum Zionis di Semenanjug Sinai yang tidak terkontrol oleh Pemerintahan Mesir.

Dominasi Inggris sangat terasa dalam segala bidang kehidupan. Sisa pemerintahan masa Ottoman Ustmani yang dikalahkan Ingris hampir tidak dirasakan lagi. Kerajaan Mesir bentukan Ingris yang diharapkan akan mendorong perubahan kehidupan bernegara yang baik, ternyata diwarnai dengan pemerintahan yang otoriter dan tidak banyak memperhatikan harapan rakyat. Raja terlalu diatur oleh Ingris.

Pada bulan ke dua, Ilyas Yakub sudah kehabisan uang belanja, sementara yang ditanggung oleh Badan Amil Universitas hanya sekedar makan dan penginapan. Ilyas Yakub bekerja serabutan untuk menambah uang belanja harian dan membeli buku. Pekerjaan pertama yang dilakukan Ilyas adalah sebagai pekerja pembersih asrama dan universitas. Tidak hanya Ilyas, juga ada beberapa mahasiswa asal Jawa dan Malaya. Mereka rata-rata bekerja selepas sholat ashar hingga Magrib, atau pagi hingga jam 10 pagi sesuai yang sudah dijadwalkan.

Karena Ilyas sangat rajin dan cekatan, pengawas utama Mesjid menarik Ilyas menjadi penata administrasi Mesjid. Pekerjaan ini dengan cepat dapat dilakukannya, karena Ilyas pernah berpengalaman sebagai juru tulis tambang di Ombilin. Sistem pembukuan tidak banyak berbeda, hampir sama dengan system juru tulis yang digunakan pemerintah Belanda di Tambang Ombilin. Bedanya hanya pada kejujuran sipemberi tugas. Kalau di Tambang ombilin, Ilyas dipaksa untuk membuat laporan dan uraian sekehendak hati Manajer Tambang, yang amat merugikan pekerja pribumi. Sedangkan di Al-Azhar Ilyas membuat sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga Ilyas bekerja dengan semangat dan nyaman.

Pada hari libur, bakat dagang Ilyas yang diturunkan dari Bapaknya, menarik Ilyas ikut berjualan membantu seorang pedagang Arab yang dikenalnya di pinggiran Kairo, terutama di sekitar lapangan besar dekat Sungai Nil, yang sekarang bernama lapangan Tahrir. Bagi Ilyas, hari libur Jum at dan Sabtu adalah hari yang membahagiakan, karena di samping bisa mencari tambahan uang saku, juga dapat menyaksikan keindahan Sungai Nil dan keramaian gadis-gadis serta remaja Mesir. Walau keadaan ekonomi Mesir sedang parah, namun kalangan menengah dan orang kaya Mesir, yang kebanyakan keturunan Arab, Yahudi dan Yordania, masih dapat memberikan kebahagian kepada anak-anak mereka. Di kala sore datang lampu-lampu kapal hilir mudik sangat mempesona di atas Sungai Nil. Ditambah lagi dengan musik-musik yang menghentak. Ilyas menikmati juga hari liburnya, walau hanya sekedar duduk di pinggir Sungai Nil, setelah menutup dagangannya. Ketika memandang keindahan Sungai Nil, kadang juga teringat Batang Bayang yang mengalir tepat di depan rumahnya di Asamkumbang.

Sungai Nil adalah potensi segalanya bagi Mesir. Adalah berkah tak terhingga. Segala macam sisi kehidupan, mulai dari ekonomi, social, budaya, bahkan pertahanan berawal dari Sungai Nil. Sungai besar yang panjangnya 6.650 km berhulu dari Danau Viktoria di Uganda melewati Ethiopia, Kenya, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan hingga Mesir. Humus subur yang dibawa aliran Sungai Nil di sepanjang lahan yang dilaluinya telah menyebabkan Mesir sebagai daerah paling subur di Afrika. Bersambung......

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube