Masyarakat tetap waspada terhadap HOAX yang dapat mendorong kebencian disebabkan perkembangan teknologi media sosial internet

Painan,4 Desember 2017- Perkembangan teknologi di era globaliasasi, berbagai informasi akan mudah diserap melalui media internet, apalagi mayoritas masyarakat saat ini menggunakan media ini sebagai alat komonikasi dan informasi, maka tak heran banyak penyebaran berita yang tidak jelas kebenarannya arti berita HOAX (bohong), kondisi ini menjadi perhatian serius oleh Kementerian Komonikasi dan Informasi RI.

Dalam menyikapinya penyebaran berita HOAX tersebut, setidaknya sekitar 200 orang masyarakat, terutama dari unsur Siswa tingkat SLTA Pessel diberikan pemahaman oleh kementerian Kominfo bekerjasama dengan Komisi 1 DPR RI, melalui kegiatan diskusi publik Optimalisasi dan Literasi Media Internet, kegiatan tersebut dimaksud untuk merawat Persatuan dalam Kebhinekaan bangsa yang dibuka oleh bupati Pessel Hendrajoni diwakili Asisten 1 Pemda Pessel H Gunawan dilaksanakan di Hotel Hannah Painan, Senin(4/12)

Bupati Pessel Hendrajoni diwakili Asisten 1 Pemda Pessel H Gunawan mengatakan, teknologi informasi dimaksud untuk mencerdaskan bangsa serta mengatasi kesenjangan, penyebaran berita HOAX justru mendorong suatu kebencian yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta mengancam kestabilitasan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kepada masyarakat Pessel diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi perkembangan teknologi serta menyikapi informasi yang berkembang, jangan mudah percaya pada suatu isu yang tidak jelas kebenarannya agar tidak menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.

Dalam dikskusi tersebut sebagai narasumber yaitu staf ahli Menteri Kominfo RI Gun Gun Siswandi, anggota DPR RI H Darizal Basir diwakili Staf Ahlinya Doni Hasiva Yandra, Dosen Sosiologi UNP dan pengamat Media Eka Vidya Putra, pertemuan tersebut lebih difokuskan membahas tentang maraknya penyebaran informasi tidak benar (HOAX) yang membuat keresahan masyarakat.

Staf ahli Kementerian Kominfo RI Gun Gun Siswandi menjelaskan, bahaya penyebaran berita HOAX dengan mengunakan media Internet saat ini memberikan dampak negatif, bahkan dapat menimbulkan berbagai masalah yang merusak kerukunan bangsa, menimbulkan perseteruan yang mungkin saja terjadi ditengah masyarakat.

Menurutnya, kepada masyarakat diminta dengan kesadaran yang tinggi agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, masyarakat seharusnya bisa mengenali berita HOAX dengan ciri cirinya antara lain, memberikan ajakan atau seruan untuk menebarkan kebencian maupun provokatif, bahaya bagi mereka yang memiliki literatur informasi internet dengan menganggap HOAX adalah informasi yang benar.

Semementara itu, pengamat media Eka Vidya Putra menyebutkan, masyarakat indonesia merupakan pemanfaat internet terbesar di dunia, pada 2016 mencapai 132,7 juta atau 51,8% dari jumlah penduduk, tingginya penguna internet mengakibatkan disintegrasi, pornografi, kekerasan, internet dijadikan sebagai sarana penyebaran berita bohong dan digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan (10)