Pesisir Selatan Menggapai Mimpi (Nagari-nagari Yang Terus Membangun)

Di tengah masalah lahan yang tak kunjung diselesaikan oleh pemerintah yang lebih atas dan ketimpangan spasial antar kabupaten kota yang turut menekan pembangunan ekonomi di Pesisir Selatan, geliat perekonomian di kampung kampung tetap mempelihatkan kemajuan. Pemerintah daerah dapat memahami dengan cepat hubungan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia.

Dalam banyak buku literatur ekonomi, hubungan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusiaberlangsung melalui dua macam jalur. Jalur pertama melalui kebijaksanaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah daerah telah mengambil sikap kebijaksanaan dengan mendorong pembangunan pasar kecamatan dengan membelanjakan lebih banyak anggaran APBD untuk membangunan Pasar. Pasar sebagai tempat pertemuan antara pedagang dan pembeli telah menjelma menjadi simbol budaya ekonomi suatu daerah, dan sekaligus tempat kegairahan ekonomi penduduk local. Pasar yang jelek dan bau merupakan perwujudan lemahnya perhatian pemerintah terhadap perekonomian masyarakat. Di negera-negara maju, pasar selalu menjadi prioritas pembangunan agar kegairahan ekonomi local dapat menopang pertumbuhan ekonomi regional dan mendorong penduduk untuk berkreativitas ekonomi.

Beberapa pasar kecamatan sudah bagus, dan didorong oleh perekonomian local yang mengeliat. Pasar pasar sore telah hadir hampir di setiap nagari, yang terus menerus disemangati oleh pemerintah kabupaten untuk tetap menjadi tempat bergulirnya uang di tingkat nagari sebagai jawaban atas sulitnya pemasaran komoditi sayur dan barang primer lainnya di tengah masyarakat nagari. Dalam setiap kesempatan Pemerintah kabupaten selalu mengimbau agar nagari mendorong lahirnya pasar sore.

Pasar sore, bukan hanya sebagai pasar kaget. Tapi telah ditujukan untuk mendidik masyarakat nagari menjadi eunterpreniur. Pemerintah kabupaten sedang mendorong lahirnya bakat bakat pengusaha di tingkat local. Jika pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur social, ekonomi, sikap masyarakat, institusi ekonomi, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan, maka pembangunan pasar sore merupakan salah bentuk yang paling multidimensi untuk mendorong pembangunan nagari.

Sampai tahun 2018 ini telah berdiri dengan megah Pasar Koto berapak, Pasar Mandeh, Pasarbatangkapas, Pasar Kambang, Pasar Balaiselasa, Penyelesaian Pasar Tapan. Pemerintah Daerah merencanakan hingga tahun 2021 secara keseluruhan akan berdiri 15 pasar kecamatan. Demikian juga, diharapkan akan muncul sekitar 182 pasar sore di nagari.

Jumlah kecamatan di Pesisir Selatan sebanyak 15 kecamatan dan 182 nagari. Jika dilihat seluruh Sumatera Barat, maka jumlah kecamatan terbanyak nomor 3 dari seluruh kabupaten kota. Namun jika dilihat dari data jumlah nagari, ternyata jumlah nagari di Pesisir Selatan merupakan yang terbanyak di Sumatera Barat, yakni sebanyak 803 nagari.

Dengan jumlah nagari terbanyak maka akumulasi dana Desa, baik dana ADD maupun dana DD terbanyak dari daerah lainnya di Sumatera Barat. Tahun 2017 yang lalu dana desa yang bersumber dari APBN di Pesisir Selatan mencapai 143.905,95 Milyar, merupakan yang terbanyak di Sumatera Barat. Jika uang sebanyak itu dapat berputar di nagari, maka diyakini akan mendorong pembangunan nagari secara signigfikan.

Bagi pemerintah kabupaten saat ini, bagaimana menyiasati agar dana desa tersebut berputar lama di desa sebelum ke luar. Dan mendorong perputaran uang desa tersebut berputar putar dalam kabupaten. Dengan lamanya perputaran uang di nagari, sebagai akibat terserapnya hasil nagari baik primer mau pun barang olahan, tentu saja akan mendorong peningkatan produk domestic regional bruto, sehingga meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan demikian, strategi pembangunan dan perbaikan pasar, merupakan salah satu strategi progresive yang dilakukan pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan pada 3 tahun terakhir untuk memperlambat laju uang dari nagari ke perkotaan, terutama ke luar daerah. Bersambung....