Headline News

header-int

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, 2018 PSDA Pessel Fokus Pembangunan Infrastruktur

Kamis, 19 April 2018, 12:57:17 WIB - 560 | Kontributor : Okis Mardiansyah
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, 2018 PSDA Pessel Fokus Pembangunan Infrastruktur

PAINAN - Agar produktifitas lahan masyarakat pada daerah aliran sungai tetap memberikan jaminan bagi kelangsungan usaha masyarakat petani, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) akan merealisasikan pembangunan Pengaman Tebing Sungai dan Daerah Irigasi (DI) disejumlah kecamatan yang ada di Pessel.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PSDA Pessel, Doni Gusrizal, menurutnya tahun 2018 pihaknya mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang infrastruktur sekitar Rp 7 miliar lebih. Kegiatan tersebut kata dia, sudah masuk tahap pengerjaan oleh pemenang tender.

"Benar, pada bidang pengaman tebing sungai akan kita realisasikan pada tiga kecamatan, yakni Sungai Koto Ranah (Bayu) Rp736 juta, Sungai Kampung Kalumpang, Lengayang Rp470 juta, Sungai Inderapura, Air Pura Rp360 juta. Saat ini tinggal pengerjaan dan sudah ada pemenang tendernya," jelasnya. Kamis (19/4).

Lebih lanjut kata dia, pada daerah irigasi (DI) juga akan dibangun rehabilitasi jaringan irigasi pada sejumlah kecamatan, yakni Lubuk Nyiur, Batang Kapas Rp800 juta, Taratak Timbulun, SuteraRp 500 juta, Bukik Kaciek, Lengayang Rp600 juta, Lubuk Agung, Lengayang Rp 550 juta, Lagan Gadang Mudiak Punggasan, Linggo Sari Baganti Rp650 juta, Taruko Surantih, Sutera Rp500 juta, Air Terjun Dusun Baru, Ranah Pesisir, Rp 650 juta, Sungai Pinang, Basa Ampek Balai Tapan Rp700 juta, Talang Katapiang Tapan Rp900 juta.

"Saat ini, pihak kita sudah selesai proses administrasi dokumen kontrak dengan para pemenang lelang. Dalam bulan ini akan segera kita kerjakan," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan keterbatasan keuangan daerah, sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap, selain itu usulan prioritas terus disampaikan kepada Balai Sungai Wilayah V Sumatera Barat. Menurutnya di Pessel, masih banyak terdapat sejumlah lahan pertanian masyarakat yang mengandalkan musim hujan (tadah hujan) untuk turun ke sawah. Sehingga dengan kondisi seperti itu, kata dia, membuat produktivitas petani menjadi rendah yang pada akhirnya membuat ekonomi mereka sulit untuk bangkit.

"Jadi, agar persoalan itu bisa terjawab, secara bertahap akan kita upayakan pembangunan embung pada lahan masyarakat yang berstatus tadah hujan. Pembangunan embung tersebut kita usulkan ke pusat melalui Balai Sungai Wilayah V Sumatera, Padang," sebutnya.

Dijelaskannya, ada tiga embung yang akan dilaksanakan pembangunanya pada tahun 2019 mendatang, Tiga embung tersebut tersebar di tiga kecamatan Pessel. Sedangkan sejumlah kecamatan lainnya, tetap akan diupayakan usulan pembangunanya secara berkala, baik melalaui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten, provinsi, maupun pusat.

"Tiga embung yang akan dibangun pada tahun 2019 mendatang, yakni Embung Tanah Kare, Kecamatan Batang Kapas dengan nilai Rp2,6 miliar, Embung Rawang Gunuang Malelo, Kecamatan Sutera Rp2,6 miliar dan Embung Sungai Putiah, Kecamatan Bayang Rp4 miliar. Jadi, total hamparan lahan yang akan terjamin pengairanya mencapai 500 hektare lebih," terangnya.

Ia berharap, usulan pembangunan embung pada tiga titik lokasi itu mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat. Sebab, melalui pembangunan sarana infrastruktur tersebut akan ada lahan masyarakat yang terkena imbas.

"Kalau usulan ini terlaksana, maka jelas akan memberikan dampak yang besar terhadap keberlangsungan ekonomi masyarakat dalam bercocok tanam untuk meningkatkan produktivitas petani," harapnya.

Ditambahkannya, di Pessel terdapat sebanyak 283 Daerah Irigasi (DI) baik kecil maupun besar. Namun, dari total secara keseluruhan, kewenangan yang dimiliki oleh daerah hanya sebanyak 270 DI saja, dengan luas lahan 24.234 hektar.

"Sementara kewenangan pusat ada pada 4 DI dengan luas lahannya mencapai 14.252 hektar, dan pada provinsi sebanyak 9 DI pula dengan cakupan lahannya sebanyak 18.571 hektar," ungkapnya.

Sementara untuk menjawab kecemasan warga terhadap ancaman banjir yang ditimbulkan oleh luapan sungai yang mengalami pendangkalan dan berbelok, selain melalui APBD daerah, pihaknya juga didukung oleh APBD provinsi. Menurutnya, upaya yang dilakukan melalui dukungan anggaran provinsi itu adalah dalam bentuk normalisasi penguatan tebing sungai, pada tujuh aliran sungai dengan anggaran mencapai Rp34,7 miliar.

"Hal ini karena keterbatasan keuangan daerah dalam menangani sungai yang kritis. Kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan berbelok tersebar di 15 kecamatan yang ada. Jika hanya mengandalkan APBD kabupaten saja, tentu akan sulit terealisasi dalam waktu dekat," ungkapnya.

Dijelaskannya, melalui APBD kabupaten tahun 2018, anggaran yang disediakan untuk normalisasi dan penguatan tebing sungai hanya sebesar Rp2 miliar. Sehingga dengan dukungan APBD provinsi, penangananya bisa dilakukan secara maksimal.

"Untuk nenempatkan lokasi yang akan dilakukan perbaikan itu, pihak kita lebih mengutamakan sejumlah titik yang dinilai paling rawan dan perlu penanganan segera. Tujuanya agar ancaman abrasi tebing sungai yang selama ini terjadi, tidak lagi dicemaskan oleh warga," ungkapnya.

Menurutnya, tujuh titik lokasi yang pelaksanaanya didukung oleh APBD provinsi diantaranya, normalisasi penguatan tebing sungai Batang Pelangai Rp2,5 miliar, Batang Surantih Rp2,2 miliar, Batang Bayang Rp6,4 miliar, Batang Lengayang Rp10,6 miliar, Batang Siguntur Rp2 miliar, Batang Tarusan Rp9,035 miliar dan Batang Lumpo sebesar Rp2 miliar pula.

"Detail Enginering Design (DED) penguatan tebing sungai itu, akan dilakukan oleh pihak kabupaten dan secara menyeluruh terhadap semua aliran sungai yang ada. Sehingga bila ada pihak yang membutuhkan, kita siap untuk menyajikanya kapan dan dimana saja," katanya.

Ditambahkannya, di Pessel jumlah penduduk yang berdomisili pada zona merah banjir dan longsor mencapai 100 ribu jiwa. Sedangkan yang berada pada zona merah banjir mencapai 70 ribu jiwa.

"Dikarenakan sangat banyak, maka sangat sulit dilakukan relokasi. Jadi, salah satu upaya yang mesti kita lakukan adalah melalui normalisasi penguatan tebing sungai dan sebagian pengerjaannya akan kita lakukan pada tahun ini," tutupnya. (15)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube