Painan, 12 Januari 2018- Upaya pelestarian bahan pangan lokal sebagai bentuk meningkatkan penganekaragaman pangan dan konsumsi mesti dilakukan secara optimal. Dengan demikian diharapkan keanekaragaman pangan yang bersumber dari bahan-bahan pangan lokal dapat menggairahkan usaha pertanian kedepan.
Sekretaris Daerah Pessel, Erizon, Jumat (12/01) mengatakan, makanan berbasis pangan lokal kini memang terus digalakan. Bahkan, pada perbagai acara dan seremonial pemerintah daerah, sajian makanan yang dihidangkan adalah berbasis lokal seperti lapek sagu, onde-onde dan gorengan yang berbahan ubi. Ternyata lebih dipilih, dan antusiasme mengkomsumsi makanan berbasis pangan lokal ini meningkat drastis.
“Makanan berbasis pangan lokal seperti lapek sagu, onde-onde, rebus ubi, rebus jagung, rendang kacang, lapek sagan perlu dihidupkan terutama pada kegiatan-kegiatan seremonial," ujarnya.
Imbauan untuk mengkonsumsi makanan berbasis pangan lokal ternyata telah bersandarkan regulasi, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan bersumberdaya lokal.
Kemudian Gubernur Sumatera Barat menindaklanjutinya dengan Pergub No.31 tahun 2010 dan Pemkab Pesisir Selatan mengeluarkan pula Perbup No.22 tahun 2010, ungkapnya. (03)