Headline News

header-int

Waktu Yang Berlalu Cepat

Kamis, 01 November 2018, 08:25:42 WIB - 385 | Kontributor :

Pada minggu kemaren, tanggal 28 Oktober 2018, saya menghadiri suatu Pertemua Ilmiah tentang Pengembangan Pariwisata Nasional di Bukitinggi. Dan tanggal 30 Oktober berikutnya saya mendapat tugas menghadiri Rakornas Pengadaan dan sekaligus menerima Penghargaan bagi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan sebagai daerah yang dengan LPSE telah memenuhi 17 keharusan sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 yang diwajikan ada  dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kedua acara ini menarik untuk saya ulas bagi kebaikan kita semua, terutama dalam hubungannya dengan perkembangan global yang suka tidak suka, mau tidak mau, kita akan menjadi bagian dari perubahan maha dahsyat itu.

Apa yang ditulis oleh Jhon Naisbit dalam bukunya “Global Paradox” pada tahun 80-an yang lalu dan telah menjadi acuan bagi para pemikir masa depan, betul betul sedang berlangsung dengan sangat cepat. Jhon Naisbit, mengulas tentang Dunia yang makin kecil, namun keinginan manusia yang makin besar, pemikiran yang makin global, namun orang cenderung makin mencintai budaya sekitarnya. Negara Negara yang makin bersekutu dengan membentuk blok perdagangan untuk memenangkan persaingan, dan perubahan yang sangat cepat, kadang tak terikuti oleh cara hidup kita hari ini.

Mulai dari Profesor Kadarsyah Rektor ITB, Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Mantan Menteri Pariwisata, dan para pengamat dalam kedua pertemuan itu berbicara tentang semangat perubahan yang maha dahsyat itu. Sepertinya kita diingatkan bahwa pada saat daerah belum mampu menggunakan aplikasi Internet untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi, justru kita dihadapkan tantangan baru.

Sebetulnya internet selama ini telah makin mengukuhkan kapitalisme dalam berbagai kehidupan, mulai ekonomi, perdagangan, hingga pemerintahan. Amerika telah merajai dunia dengan keunggulan internetnya. Semua hal terpusat pada Google, yang hakikinya dikuasai oleh Pemerintah Amerika Serikat. Kartu kredit, ATM dan transasaksi apa saja tak ada Pemerintah Amerika yang tidak mengetahui. Bahkan barangkali nomor KTP kita juga sudah tercatat dalam data base Amerika Serikat.

Kini datang lagi tantangan baru yang akan mengubah paradigma kita tentang tata kehidupan.Tantangan itu bernama Blockchain, yang merupakan bagian dari gelombang Industri 4.0. Di banyak tempat di belahan dunia banyak perusahan besar dan Negara maju telah menganggap internet tidak lagi efisien, dan menguntungkan. Mereka berfikir bahwa internet sudah usang. Pada hal kita di daerah masih belum mampu mengoptimalkan internet dalam pelayanan pemerintahan dan kehidupan. Internet yang kita anggap selama ini akan meningkatkan efsiensi, cepat, akuntabilitas, efektifitas, dan global, ternayat masih dianggap kurang. Dengan internet, apa pun transaksi masih melibatkan pihak ketiga, tapi dengan Blokchain kita tidak lagi memerlukan pihak ketiga.

Konsep baru ini mendorong kita untuk lebih berfikir terbuka, efisien, efektif, dan tidak membesarkan monopoli pihak tertentu atas transaksi kita. Internet telah menggemukkan Google tanpa batas. Oleh karena itu, harus ada system baru dimana kita punya kesempatan untuk menikmati pertumbuhan pembangunan secara bersama.

Kita akan mengukur waktu sebagai yang tak terukur dan tak terkira, namun kita tetap harus hidup dalam alunan waktu tak berujung. Waktu yang tak cukup di batas siang dan malam. Kita dipaksa untuk menyesuaikan perilaku dan bahkan mengarahkan langkah langkah kita dengan waktu dan musim yang terus berubah. Kita harus mengambil manfaat dari waktu ke waktu, secara bersama. Itulah salah satu semangat Block-chane.

Kita laksana sedang mengatur dan menciptakan arus sungai yang tanggulnya kita duduki sambil menyaksikan alirannya. Oleh karena itu, agar kita tak hanyut dalam arus sungai, kita perlu perlu pandai berenang dan mengatur arus sungai tersebut. Mari kita terus membaca. Membaca Alam takambang jadi guru. Membaca apa pun fenomena yang sedang terjadi di hamparan jagat raya ini. Tidak lagi sekedar lingkungan sekitar kita, yang sering kita sebut sebagai lingkungan strategis, karena seperti kata Jhon Naisbit, “Dunia ini hanya kecil”. Tak selebar daun kelor seperti ungkapan tradisional. Wass ......

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube