Pesisir Selatan 25/12/2018--Jembatan gantung sebagai salah satu sarana lalulintas dalam memperdek jarak tempuh bagi warga ke dua nagari di kecamatan Bayang yaitu, nagari Kubang dan nagari Koto Baru putus akibat banjir awal Desember belum diperbaiki.
Masyarakat meminta kepada pemerintah untuk dapat membangun kembali jembatan gantung yang putus tersebut sebab masyarakat terpaksa mengunakan jalan melingkar dengan jaraknya cukup jauh.
Wali nagari Kubang Novriadi Selasa (25/12) membenarkan, jembatan tersebut digunakan warga untuk melintasi sungai Batang Bayang yang airnya cukup deras, dengan putusnya jembatan itu sebagian masyarakat nekat bertarung nyawa masuk ke dalam sungai untuk sampai diseberang.
Kondisi ini cukup parah karena lahan pertanian mereka berada di seberang sungai, kemudian untuk mempermudah bagi para siswa pergi ke sekolah.
Menurutnya, pembangunan jembatan rangka baja akan menghabiskan dana yang cukup besar, kondisi ini diharapkan bantuan pemerintah provinsi untuk membangun jembatan gantung rangka baja yang lebih memadai, setidaknya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, guna memudahkan bagi petani dalam masalah transportasi, terutama dalam penganguktan hasil bumi dari lahan pertanian mereka yang ada pada daerah bertentangga tersebut, Kata
Salah Seorang warga Kubang Nadia Selasa(25/12) mengatakan,dengan putusnya tali jembatan ini sangat menggangu masyarakat dalam masalah kelancaran transportasi, bahkan saat ini biaya kos pengangukutan hasil bumi meningkat dibadingkan biasanya, dengan adanya jembatan yang memadai akan membantu meringankan beban masyarakat untuk kelancaran lalulintas bagi ke 2 daerah bertengga tersebut.
Warga merasa khuwatir, keinginan masyarakat tidak teralisasi untuk pembangunan jembatan yang memadai, masyarakat nekat menyeberang masuk kedalam sungai,bahkan mereka terpaksa harus bertarung jawa dalam menghadapi resiko tinggi, akibat hanyut terbawa arus sungai yang deras, hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah (07)