Headline News

header-int

Alumni 92 SMKN 1 Painan Salurkan Bantuan Kepada Korban Kerusuhan Wamena

Rabu, 16 Oktober 2019, 14:49:37 WIB - 458 | Kontributor : Yoni Syafrizal
Alumni 92 SMKN 1 Painan Salurkan Bantuan Kepada Korban Kerusuhan Wamena

Pesisir Selatan--Tunjukan rasa kepedulian sesama rekan seangkatan, alumni angkatan 92 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), salurkan bantuan kepada Yonsrizal 46, korban selamat dari kerusuhan Wamena pada 23 September 2019 lalu, di Kampung Kincia Salido, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai.

Yonsrizal selama delapan tahun merantau ke Wamena, berprofesi sebagai pedagang kelontong. Namun usaha yang digeluti selama beberapa tahun itu semua sirna karena habis dibakar oleh perusuh.

Beruntung dia berhasil menyelamatkan diri ke pengungsian di Makodim Wamena dengan menumpangi sepeda motor, sehingga masih bisa bertemu dengan istri dan dua anaknya di kampung halaman.

Hal itu disampaikan ketua Alumni Angkatan 92 SMKN 1 Painan, Kasril dengan didampingi bendahara, Amrul saat menyerahkan bantuan Rabu (16/10) di Kampung Kincia Salido, Nagari Salido, Kecamatan IV Jurai.

"Walau tidak seberapa, namun bantuan yang hanya berjumlah sebesar Rp5 juta ini, merupakan salah satu bentuk kebersamaan yang kami miliki sesama angkatan alumni angkatan 92 SMKN 1 Painan," katanya.

Disampaikanya bahwa melalui ikatan alumni SMKN 1 Painan tahun 92 itu, dia bersama teman seangkatanya bisa saling berkomunkasi.

"Sebab melalui komunikasi ini, berbagai hal yang terjadi dan juga dialami oleh teman seangkatan bisa cepat diketahui. Termasuk juga musibah yang dialami oleh Yonsrizal ketika kerusuhan terjadi di Wamena," ujarnya.

Yonsrizal, saat menerima bantuan itu juga  menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada semua teman seangkatanya.

"Atas kepedulian sesama teman seangkatan tahun 92, saya mengucapkan terimakasih. Sebab ini merupakan salah satu bentuk kepedulian yang tidak bisa saya ukur dengan uang. Jangankan dibantu dengan uang, dilihat dan ditanya saja saya sudah sangat senang," ungkapnya.

Dikatakan Yonsrizal bahwa dia merantau ke Wamena memang tidak membawa serta istri dan dua anaknya.

"Saya merantau ke Wamena tahun 2011 lalu. Di sana saya berprofesi sebagai pedagang kelontong di Pasar Waoma. Usaha yang saya rintis selama delapan tahun itu, sekarang hanya tinggal kenangan. Sebab saat kerusuhan terjadi, saya hanya bisa menyelamatkan diri dengan hanya pakaian di badan," ungkapnya.

Diungkapkanya bahwa dia tidak memiliki niat untuk kembali ke Wamena. Sebab disamping masih trauma, dia juga mengaku tidak memiliki modal lagi untuk membuka usaha baru di sana.

"Toko kelontong yang saya miliki di sana sudah habis dibakar oleh perusuh. Karena tidak lagi memiliki modal dan juga masih trauma, sehingga belum ada niat untuk kembali ke sana," timpalnya. (05)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube