HARGA GAMBIR TURUN LAGI

Painan,Juli --- Harga komoditi gambir tingkat petani di Kabupaten Pesisir Selatan turun lagi dari Rp17.500 per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram sejak sepekan terakhir.
Marsep (36) seorang petani dan pengolah getah gambir di kabupaten itu, kemarin mengatakan, harga komoditi getah gambir kering di kabupaten itu berfluktuasi (beragam) dari Rp14 ribu - Rp16 ribu per kilogram, harga tergantung kualitas.
Kata ia, pada kualitas bagus dengan kadar air nol persen pedagang pengumpul hanya membeli komoditi itu dengan patokan harga Rp16 ribu per kilogram. Jika kualitas kurang bagus, komoditi itu hanya dihargai Rp15 ribu per kilogram, bahkan jika kualitas lebih jelek lagi hanya Rp14 ribu per kilogram.
"Harga itu dirasakan sangat rendah dibanding biaya yang harus dikeluarkan petani untuk memanen hingga pengolahan. Jika kami masih memanen hingga mengolah pasti mengalami kerugian,” kata dia.
Menurut dia, harga komoditi tersebut sempat naik dari harga sebelumnya Rp14 ribu perkilogram menjadi Rp22 ribu per kilogram, sehingga petani gambir kembali bersemangat mengolah lahannya yang sudah mulai semak karena harga rendah sebelumnya.
Namun harga Rp22 ribu itu tidak bertahan lama, hanya sekitar beberapa bulan saja kembali turun ke harga Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogram. Sejak sepekan ini kembali turun hingga kini.
“Waktu lalu, ketika harga komoditi itu jatuh ke posisi paling rendah sebelum Rp22 ribu perkilogram, sebagian besar lahan gambir siap panen hanya ditinggal begitu saja oleh pemiliknya sehingga menjadi hutan tidak berguna dan kembali di panen atau diolah ketika harga pada posisi Rp18 ribu per kilogram, namun kini turun lagi “ sebut dia.
Kata ia, sejak harga berada pada posisi terendah mencapai Rp9 ribu per kilogram, hingga kini sebagian besar lahan gambir di daerah tersebut terpaksa belum dipanen untuk mengurangi resiko kerugian.
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan dan Peternakan (Pertaholbunnak) kabupaten setempat mencatat luas potensi perkebunan gambir di daerah ini mencapai delapan ribu hektar, sementara yang sudah dimanfaatkan hampir tujuh ribu hektar.
Masyarakat yang berusaha pada pertanian gambir sekitar 3.600 kepala keluarga (kk). Jumlah itu kini jauh menurun dari semula jika dilakukan pendataan.
Jumlah petani gambir terbanyak di Kecamatan Sutera disusul Koto XI Tarusan. Lahan gambir juga terdapat di kecamatan lain seperti Batangkapas, IV Jurai, Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Pesisir.(04)