Headline News

header-int

IMPIAN AKAN KEBERUNTUNGAN NAMPAK JAUH BAGI UPIAK

, 06 Agustus 2010, 13:21:00 WIB - 861 | Kontributor : MsrPd - Administrator

Painan, Agustus -----

Hidup mapan secara finansial memang menjadi dambaan setiap keluarga yang masih hidup dalam kungkungan kemiskinan. Namun, impian akan keberuntungan itu tampaknya masih jauh dari sebagian besar warga Pesisir Selatan yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh tani. Bagaimana tidak, tinggal di gubuk-gubuk kecil yang jauh dari standar layak huni disertai terbatasnya stok pangan, sudah menjadi fenomena biasa yang harus dilakoni kaum duafa itu

Salah satunya Upiak (40) warga kampung Taratak Paneh Kenagarian Amping Parak Kecamatan Sutera. Hidup serba kekurangan seakan sudah menjadi nasib keluarganya sejak turun temurun. Setelah berkeluarga dan memiliki lima orang anakpun kehidupan keluarganya tidak menjadi lebih baik, apalagi setelah ditinggal pergi suaminya yang meninggal dunia beberapa tahun lalu, tinggallah Upiak Ulit yang menjadi ibu sekaligus kepala keluarga bagi anak-anaknya.

Daerah yang ditempati Upiak Ulit sebagai tempat hidup tersebut, kalau ditimang-timang memang masih jauh dari harapan untuk bisa mensukseskan para petani. Daerah itu memang belum pernah terjamah jaringan irigasi, sehingga untuk turun kesawah, petani harus menunggu turun hujan dari langit. Tidak saja di Taratak Paneh, di Kenagarian Amping Parak umumnya, masyarakat turun kesawah hanya satu kali setahun, karena keterbatasan sarana irigasi yang belum memadai.

Lahan pertanian yang dimiliki Nagari itu seakan tidak mampu mengangkat taraf hidup para petani. Padahal, daerah itu sangat kaya akan lahan pertanian, luasnya mencapai ratusan hektar. Tetapi hanya terbentang begitu saja, tidak pernah dikelola para petani. Ini karena persediaan air belum menjamin untuk petani bisa menanam padi dilahan itu. Jika lahan tersebut dapat dikelola, tidak terbayangkan keuntungan yang bisa diraih masyarakat.

Sekarang saya sendiri yang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencari nafkah bagi anak-anak yang masih kecil. Untuk menghidupi keluarga, saya bekerja sebagai buruh tani harian pada lahan sawah warga di kampung ini, seperti menanam padi, menyiangi rumput atau memotong padi. Pokoknya saya tidak memilih-milih pekerjaan asalkan dapat menghasilkan uang yang halal bagi keluarga saya, ucapnya datar.

Upiak Ulit mengaku, beban tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga belum berkurang meski anak sulungnya sudah menikah. Namun anak dan menantunya masih tinggal satu rumah dengannya. Sedang kehidupan menantunya juga tidak jauh berbeda dengan keluarga Upiak, sehingga mereka masih belum mampu pindah dan membina keluarga sendiri akibat ketiadaan biaya.

Menurutnya penghasilan sebagai buruh tani sangat kecil, yakni Rp 15 ribu per hari. Keadaan itu harus ditanggung anak-anaknya dengan hanya bisa makan sekali sehari. Sementara penghasilan menantunya pun tidak dapat membantu biaya hidup sehari-hari. Menantunya itu setiap hari hanya pergi kehutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual kepada warga sekitar.

Sekarang tidak ada pilihan lain bagi Upiak Ulit dan keluarganya, selain bertahan di rumah gubuk berukuran 4 x 6 meter persegi itu. Meskipun hanya beralaskan lantai tanah, mereka menjalani kehidupan bersama dirumah kecil itu tanpa mempedulikan hawa dingin dari tanah, terutama pada malam hari dan turun hujan. Ditambah lagi keadaan dinding rumah itu yang sudah berlubang-lubang akibat di makan kumbang dan rayap, lengkap sudah kini status rumah itu menjadi rumah tidak layak huni.

Rumah ini dulunya dibangun atas bantuan warga sekitar, mungkin mereka turut prihatin melihat kondisi keluarga kami yang serba kekurangan, sehingga mereka secara bergotong royong bermurah hati membangun rumah ini. Setelah lama dihuni, rumah ini mulai lapuk dimakan usia, sehingga keadaannya menjadi seperti ini, tutur Upiak Ulit sambil menunjuk ke arah dinding rumahnya yang dipenuhi lobang.----(04

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube