Muara Ampiang Parak Abrasi

Painan, Februari 2014.  

Kawasan Muara Ampiang Parak, Kecamatan Suatera, Pessel alami abrasi. Sejumlah pohon kelapa milik warga mulai bertumbangan, sementara lahan warga semakin menyempit. Abrasi disebabkan jebolnya bangunan pembatas pintu muara sejak beberpa tahun tekhir.

Amir (65) Tokoh Masyarakat setempat saat Musayawarah Penggalian Gagasan di Pasar Ampiang Parak menyebutkan, kawasan Muara Ampiang Parak sudah mulai mengkhawatirkan warga yang bermukim disana.

"Tanaman kami sudah tergerus air, terutama bila air pasang meningkat. Tanaman yang tumbang kedalam muara adalah kelapa, pisang dan lain lain. Warga sudah mulai khawatir bila beraktifitas disana," katanya.

Oleh sebab itu menurut Amir, perlu antisipasi secepatnya agar abrasi tidak meluas. Beberpa bulan terakhir amukan abrasi dirasakan sudah sangat buruk. warga tidak dapat lagi memetik hasil dari tanaman.

Pantauan media ini, batu krib (bangunan pengatur suangai) di Muara Ampiang Parak telah jebol. Batu bersusun tersebut telah jebol diterjang ombak yang datang dari pintu muara. Akibat jebolnya batu krib tersebut, kawasan di bagian utara bangunan itu dilanda abrasi.

Pantauan media ini, bangunan yang telah dibuat puluhan tahun silam itu jebol sepanjang 10 meter. Pada bagian yang jebol tersebut air sungai maupun air laut mengalir masuk kebagian utara yang selama ini terlindungi oleh bangunan itu. Bagian yang jebol bahkan kini bisa dilewati perahu bercadik.

Yendri (40) masyarakat setempat menyebutkan, dulu ketika batu krib belum dibangun abrasi hebat selalu terjadi di kawasan Utara Muara Ampiang Parak. Bahkan ketika itu, banyak lahan dan tanaman warga yang rusak akibat terkikis air laut.

"Dan setelah dibangun batu krib, ditempat yang rawan abrasi tersebut telah aman. Tapi sekarang setelah terjadi kerusakan, air dari laut maupun air yang datang dari hulu telah mengalir lagi ke kawasan itu," katanya.

Saat ini, ancaman abrasi kembali mengancam sisi utara Muara Ampiang Parak. Jika tidak cepat diatasi, maka lahan warga beserta tanaman juga ikut terancam.

Terkait dengan batu krib yang telah jebol tersebut Kepala Dinas PSDA melalui Seketaris Zul Asril menyebutkan, batu krib di sana sudah waktunya di perbaiki. Kerusakan terjadi akibat derasnya arus yang menghantam krib yang berfungsi sedabagai penahan dan pembatas air agar muara tidak beranjak.

Disebutkannya, pemerintah telah menganggarkan untuk perbaikan muara tersebut. "Rencana PSDA, kawasan itu diperbaiki tahun 2014 ini. Untuk itu kepada warga setempat diminta untuk sabar menunggu kerusakan itu di perbaiki," katanya menjelaskan.(09)