Headline News

header-int

Pemkab Jelaskan Soal Pengelolaan Pulau Cubadak

, 29 Oktober 2014, 00:00:00 WIB - 3799 | Kontributor : MsrPd - Administrator

Sepekan terakhir Pulau Cubadak mendadak menjadi perbincangan publik akibat beredarnya tayangan pengusiran pengunjung oleh pengelola. Apa dan bagaimana pengelolaan Pulau Cubadak, berikut penulis laporkan.

Pulau Cubadak berada di Kawasan Mandeh, Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Berada ditengah teluk, pulau dengan luas wilayah sekitar 5.749 km persegi dan berada di ketinggian 0-1000 meter di atas permukaan laut itu menjadi pulau paling menarik diantara pulau pulau yang ada. Siapa saja terpikat "rayuan" pulau yang satu ini. Tidak hanya bangsa kita, orang asingpun rela berulang kali datang ke sini.

Akibat terkungkung tanah tepi, lautnya menjadi tenang. Nelayan saban pagi dan sore berlayar meninggalkan teluk itu. Di lihat dari panorama, tampak jelas noktah putih lurus panjuang ditinggalkan perahu. Nelayan disana memang tidak menangkap ikan disekitar Pulau Cubadak, tapi saban hari menyaksikan keajaiban alam.

Rupanya, nelayan dan warga setempat sudah paham bahwa pulau itu dikelalola profesional oleh pengembang wisata. Ada aturan yang dibuat pengelola setempat, sehingga tanpa ada izin nelayan tidak bisa merapat disana. Aturan itu tidak hanya berlaku bagi nelayan, tapi bagi siapa saja yang ingin berkunjung.

Dalam catatan Haluan, tahun 2008 lalu rombongan Gubernur Sumbar dan Pemkab Pessel harus tergesa-gesa keluar pulau karena jadwal kunjungan telah habis. Aturan itu begitu tegas dan ketat ditegakkannya. Artinya, siapapun yang datang kesana harus mengikuti aturan yang pengelola, tidak peduli warga biasa, pejabat, wartawan dan lain lain. Lalu bagai mana Pulau Cubadak bisa dikelola seperti itu? Apalagi akhir aklhir ini muncul video di youtube soal pengusiran oleh seorang bule.

Wali Nagari Mandeh Jarsil RB menyebutkan, Pulau Cubadak secara hukum adat merupakan pulau yang dikuasai oleh salah satu suku terbesar di sana. Bagaimana pulau itu dikelola, tentu yang lebih mengetahui Penghulu Suku. Dari sisi pemerintahan nagari tidak ada yang salah dari pengelolaan pulau itu.

Sementara itu, Bupati Pessel melalui Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pessel Gunawan menyebutkan, pulau tersebut disewa oleh pengelola dalam hal ini PT Bintang Paradiso ke suku pemilik ulayat di Pulau Cubadak. Proses sewa menyewa itu sudah berlangsung lama dan telah mengikuti aturan.

"Jadi sewa menyewa atau kontrak pulau antara salah satu suku pemilik ulayat denganb PT Bintang Paradiso. Sewa menyewa itu awalnya berlangsung pada awal tahun 90-an. Jumlah sewa itu yang mengetahui tentu PT Bintang Paradiso dan suku pemilik ulayat," katanya.

Sebagai PT terbuka, pemilik saham tentu bisa saja WNI dan WNA, dan pengelola pulau sekarang merupakan pemilik saham pada PT Bintang Paradiso.

Selanjutnya Nasrul Abit memberikan contoh logis soal Pulau Cubadak yang di kontrak tersebut. "Pulau Cubadak itu kira-kira serupa dengan sebuah rumah yang dikontrakkan kepada seseorang. Apabila telah ada kesepakatan antara pemilik rumah dan pengontrak bahwa rumah tersebut dikontrak dalam waktu tertentu, maka sipengontrak berhak pula membuat aturan dalam rumah itu, dan sipemilik tidak dapat pula seenak perutnya keluar masuk rumah. Ya, Pulau Cubadak kira kira seperti itu," katanya.

Disebutkannya, pariwisata Pessel memang sedang jadi sorotan khususnya Kawasan Mandeh semenjak kehadiran Tim Mandeh Joy Sailing beberapa waktu yang lalu. Semua pihak perlu menjaga kenyamanan dan keamanan para tamu.

"Sisi positifnya ada dan sisi negatifnya juga ada, namun kita perlu mencermati substansi persoalan sehingga tidak ada yang dirugikan," jelas Bupati yang didampingi Sekda, Erizon, dan sejumlah kepala SKPD.

Menurut Darpius aksinya yang sempat direkam awak media turut mendapat tanggapan dari berbagai pihak itu spontan hanya luapan emosi sesaat."Saya sebagai putra daerah terpancing atas sikap pengelola, namun setelah saya renungkan memang apa yang saya lakukan tidak seharusnya saya lakukan," ungkapnya.

Menurut Darpius sebagai daerah yang sudah dikontrak maka investor punya peraturan tersendiri untuk menjaga kenyamanan tamunya. Sehingga memang perlu bagi yang datang untuk menjaga sikap demi kenyamanan tamu asing mereka.

Pulau Cubadak udaranya masih segar dengan pemandangan laut yang biru, angin pantai yang semilir, rindangnya pohon kelapa yang tentu nya akan menimbulkan efek relaksasi. Selain itu, keistimewaan dari pulau ini adalah terdapat beberapa spot menyelam yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Pulau ini memiliki beragam terumbu karang dan biota laut yang berwarna warni dan memukau. Bagi yang hanya ingin menikmati keindahan pantai, bisa berjemur di sepanjang pantai di Pulau Cubadak ini. Tidak hanya pantainya saja yang menawan, di Pulau Cubadak ini pengunjung yang memiliki hobi berpetualang di alam bisa menjelajahi hutan yang terdapat di pulau ini. Banyak terdapat hewan-hewan liar seperti monyet, rusa, babi, burung dan berbagai macam satwa lainnya. Dikarenakan masih terdapat hewan liar, sangat dianjurkan bagi wisatawan yang ingin menjelajahi hutan ini menggunakan jasa guide sebagai penunjuk jalan.

Bagi yang ingin menginap di Pulau Cubadak, tersedia berbagai cottage yang dibangun dengan sentuhan tradisional dan natural. Harga sewanya mulai dari Rp. 1.900.000 per malam untuk wisatawan mancanegara dan Rp. 900.000 per malam untuk wisatawan domestik. Berdasarkan data pengunjung, sebagian besar wisatawan yang datang ke Pulau Cubadak merupakan wisatawan mancanegara. Hal tersebut terkait dengan Pulau Cubadak yang dikontrak PT Bintang Paradiso dimana Nanni Casalegno, seorang warga negara Italia adalah pemilik saham.

Pada tahun 2014 ini, kontrak tersebut telah berjalan selama 17 tahun.  Oleh PT Bintang Paradiso, kontrak pulau telah diperpanjang selama 45 tahun terhitung dari awal tahun 90-an tersebut. Dia banyak mempromosikan pulau ini ke wisatawan mancanegara.

Bagaimana Menuju Mandeh dan Pulau Cubadak

Wisatawan luar Sumatera Barat harus terlebih dahulu menuju Padang. Dari Kota Padang, Kawasan Mandeh berjarak sekitar 56 kilometer. Waktu tempuh darat sekitar satu jam bahkan lebih, dan Pelabuhan Carocok merupakan pintu masuk Pulau Cubadak.

Dari pelabuhan Corocok, naik speed boat milik penginapan yang sudah dipesan sebelumnya. Selama perjalanan, bersiaplah tercengang melihat pemandangan sekitar, di mana Anda akan dikelilingi pemandangan gunung-gunung yang membentang di sepanjang horizon, dengan awan-awan putih besar menyamarkan terik matahari. Bukit Barisan membentang panjang di pelupuk mata menyajikan pemandangan tropis ala pegunungan Eropa, dan laut tenang tanpa ombak menipu mata dengan berlaku bak danau karena airnya tak bergeming sedikit pun.

Perjalanan juga akan disuguhi hewan dan tanaman laut di sekitarnya cenderung sudah beradaptasi sesuai dengan kontur geografisnya. Tidak begitu banyak ikan besar, hanya  ikan-ikan kecil. Ada angin sepoi-sepoi yang menerpa, ayunan lembut perahu layar yang diparkir di sebelah clubhouse dan kano untuk keliling sekitar pulau yang siap dipakai, disertai sinar matahari cerah.

Pilihan aktivitas di resort, mencakup trekking ke atas bukit Cubadak atau menyusuri pantai sekitar pulau. Bisa juga menyelam atau snorkeling. Kalau hanya ingin sekadar membaca buku di clubhouse dermaga pun tak apa. Makan pagi, siang, dan malam disajikan secara variatif dengan menu lokal dan internasional yang menggiurkan. Jangan lupa, minta diantarkan dengan speed boat keliling pulau menjelang matahari terbenam karena penginapan menghadap ke timur.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube