PEMKAB PESSEL AKAN SOSIALISASIKAN PENGGUNAAN SHELTER

Painan, Juli --- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan segera menyosialisasikan penggunaan shelter dan jalur evakuasi terkait masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui fungsi tempat dan jalur evakuasi tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Doni Gusrizal di Painan kemarin mengatakan pada gempa yang terjadi beberapa waktu lalu, mereka (masyarakat) lebih cenderung lari ke tempat lain yang jaraknya lebih jauh dengan melewati ruas jalan yang padat pengguna sehingga bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Maka itulah masyarakat perlu diberikan sosialisasi, sehingga apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami mereka langsung menyelamatkan diri ke shelter yang telah tersedia dengan melewati jalur evakuasi yang ada.
Sosialisasi itu akan dilaksanakan di 10 kecamatan dari 12 total jumlah kecamatan di kabupaten itu. Sepuluh kecamatan itu berada di sepanjang pantai dan rawan terhadap ancaman tsunami.
Kecamatan itu Koto XI Tarusan, Bayang, Batang Kapas, Sutera, IV Jurai, Lengayang, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Ranah Pesisir, dan Lunang Silaut.
Tidak saja itu, sebagai upaya dalam penyelamatan masyarakat dari ancaman tsunami, Pemkab setempat juga akan terus memperbanyak tempat evakuasi di kabupaten itu.
"Kita akan berupaya memperbanyak shelter ini. Sejumlah bangunan sekolah dan kantor pemerintah yang berada dalam radius 1-2 kilometer di pinggir pantai akan dilengkapi dengan tempat evakuasi ini, " ujar ia.
Keberadaan shelter hingga saat ini di kabupaten yang rawan bencana tsunami itu masih terbatas. Hingga kini shelter yang tersedia baru tiga unit diantaranya terletak di Pasir Ganting Kecamatan Pancung Soal, Amping Parak Kecamatan Sutera dan Painan (IV Jurai).
Dua unit diantaranya merupakan bangunan sekolah yang sengaja dibangun berlantai tiga, pelaksanaanya pada tahun 2011. Masing-masing shelter berkapasitas 500 orang.
Sedangkan shelter yang berada di Painan merupakan bukit yang sengaja dibangun sebagai tempat evakuasi dengan kapasitas muatan 3.000 orang.
Pada tahun 2013, Pemkab setempat kembali mengusulkan pembangunan lima shelter kepada pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dengan harapan usulan itu ditanggapi dan terealisasi agar dapat mengurangi resiko dari dampak bencana yang datang dari laut tersebut.
"Kita sangat berharap kepada pemerintah pusat agar usulan itu diterima dan terealisasi agar dapat mengurangi resiko tsunami bagi masyarakat yang tinggal dekat dengan pantai ini, " kata ia.(04)