Petani perkebunan kemiri merasa Lega

Painan,29 November 2017- Para petani yang bergerak dalam sektor perkebunan kemiri di kecamatan Bayang Utara Pessel mulai merasa lega , pasalnya biji kemiri harganya merangkak naik dipasaran, saat ini mencapai Rp 25 ribu perkg , sebelumnya berkisar sekitar Rp 18 ribu sampai Rp20 ribu perkg.

Burhan 47 warga Muara Air kecamatan IV Nagari Bayang Utara ( Bayu) Pessel, Rabu ( 29/11) di Painan mengakui, kenaikan harga jual kemiri memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat, apalagi tanaman tua ini salah satu sumber ekonomi andalan masyarakat ,budidaya tanaman kemiri merupakan tanaman warisan orang tua sampai kini masih tinggi animo masyarakat untuk mengembangkannya.

Komoditi tanaman kemiri juga diminiati oleh masyarakat daerah tetangga yaitu, Koto Ranah, Pancung Taba, Limau Limau dan Ngalau Gadang artinya, kecamatan Bayang Utara merupakan sebagai penghasil komoditi buah kemiri andalan Pessel

Komoditi ini diincar oleh pedagang pengumpul yang datang dari luar daerah membelinya ke tingkat petani, bahkan juga sebagian masyarakat petani memasarkan langsung ke Padang untuk mendapatkan harga yang layak di pasaran.

Wali nagari Muara Air kecamatan Bayu Pessel Joenedi mengakui, komoditi kemiri sudah membudidaya bagi masyarakat, bahkan tanaman ini ditanam pada lahan pertanian disepanjang bukit yang ada di daerah tersebut, diperkirakan luas areal tanaman kemiri sekitar 250 hektar yang ditanam oleh masyarakat petani secara terpisah dengan luas berpariasi

Tanaman ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, pasalnya hanya bermodalkan batang kemiri masyarakat bisa panen berkepanjangan pada usia tanam 7 tahun serta perawatannya sangat mudah tanpa mengeluarkan modal yang besar, apalagi daerah tanaman kemiri berada pada daerah tanah yang subur, hal ini tidak membutuhkan pupuk yang banyak seperti tanaman lainnya, katanya.( 10) .