Headline News

header-int

Tradisi Badampiang Ampiang Parak

, 14 Januari 2014, 00:00:00 WIB - 3417 | Kontributor : MsrPd - Administrator

Lain padang, lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Adat sama, namun langgam berbeda. Pepatah lama ini tepat kiranya mewakili Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dalam prosesi mengantar marapulai.

Di sini ada tradisi unik yang bertahan hingga kini. Tradisi itu adalah tradisi badampiang. Tradisi badampiang merupakan tradisi mengantar marapulai pergi nikah kerumah anak daro, namun diiringi nyanyian syahdu dan ratapan yang menusuk relung hati.

Wali Nagari Ampiang Bustami menyebutkan, tradisi badampiang telah hidup sejak lama di Nagari yang berdampingan dengan Kambang tersebut. Tidak ada catatan resmi sejak kapan tradisi ini hidup dan berkembang di nagari tersebut.

Seiring perobahan zaman dan waktu, memang ada sedikit terjadi pergeseran soal badampiang. Dulu badampiang dilakukan sepanjang jalan hingga sampai di rumah anak daro, alasannya dulu pemuda mencari jodoh tidak perlu jauh jauh, cukup dengan gadis satu kampung atau satu nagari saja.

"Kini tidak seperti itu lagi, anak kemenakan di Nagari Ampiang Parak sering berjodoh dengan gadis luar nagari atau setidaknya jauh dari rumah orang tuanya. Sehingga ada rangkaian kegiatan yang terpenggal penggal," kata Bustami.

Bagaimana prosesi badampiang dilaksanakan ? Bermula dari rutinitas adat manjapuik marapulai oleh keluarga perempuan. Disana lengkap dengan sumando dan pernak pernik atau alat untuk menjemput marapulai.

Setiba dirumah orang tua marapulai, rombongan penjemput marapulai disambut keluarga marapulai tersebut yang tentunya dihadiri ninik mamak, pemuda, pimatang panjang di nagari dan lain sebagainya.

Rombongan ditanyai wujud dan maksud kedatangan. Terjadi alur sisomba saat itu. Kadang alot, kadang hanya butuh waktu sebentar saja. Setelah disepakati kedua belah pihak bahwa kedatangan itu adalah menjemput marapulai, dan pihak marapulai telah mengizinkan marapulai pergi nikah. Saat itulah awal badampiang terjadi. Biasanya marapulai diberangkatkan dari rumah dini hari, atau sekitar pukul 02.00 WIB.

Dihalaman karib kerabat tampak telah siap mengantar marapulai pergi nikah. Jumlahnya banyak, misalnya teman sebaya, para sumando-sumandan, kaum ibu dan lain lain. Selangkah turun dari jenjang, salah seorang tetua (biasanya dari kaum ibu), mulai menyanyikan lagu dampiang. Tukang nyanyi itu mengambil tempat di posisi yang mudah didengar para pengantar marapulai.

Nyanyian yang disampaikan berisi tentang kegundahan hati ibu melepas anak laki laki berumah tangga. Soalnya dari kecil hingga tumbuh dewasa ia dibesarkan dan dirawat, kini harus berpisah. Kinantan nan panaiak kinika pai, janjang nan indak kabalululuak lai. Isi nyanyian itu juga mewakili kegundahan hari kawan kawan sebaya, kerisauan hati dunsanak yang ada dilingkungannya tinggal.

Lagu badampaing dinyanyikan dengan irama yang khas. Mendayu dayu, meratap dan menyayatnyayat relung hati. Tak pelak, ibu kandung, kakak-adik simarapulai menangis berurai air mata mengenang kepergian anak itu. Ibu ibu lainnya biasanya akan berupaya menghibur hati sang ibu.

Begitupula hadirin lainnya, mereka akan hanyut mengikuti irama badampiang. Tak jarang teman sepermainan ikutpula meneteskan air mata. Malam badampiang benar benar dirasakan penuh haru. Lantas rombongan mulai bergerak menuju rumah anak daro (bila jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki), disepanjang jalan nyanyian dampiang itu juga tidak berhenti. Perjalanan yang begitu menharu biru.

Namun bila tiba dihalaman rumah anak daro, isi dan tema nyanyian dampiang tidak lagi seperti turun dari rumah dan di perjalan tadi.Disini, tukang dampiang menyampaikan pesan dan nasihat kepada marapulai. Pandai pandailah membawakan diri dirumah orang. Mangecek dibawah bawah, usah berlaku sombong ditengah keluarga baru itu. Selain kepada marapulai, juga terdapat pesat untuk keluarga anak daro, bila anak ini salah tolong juga diajari.

Demikian badampiang yang tetap bertahan. Bila jarak rumah anak daro itu berada di nagari lain, atau jaraknya jauh, biasanya ada bagian dari tradisi badampiang itu yang terpenggal penggal. Misalnya nyanyian selama diperjalan tidak ada lagi, sebab rombomgan pengantar marapulai telah terpencar pencar di kendaraan masing masing.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2025 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube