.jpeg)
Pesisir Selatan --Pesisir Selatan memiliki garis pantai terpanjang di Sumbar, yakni sepanjang 243 kilometer dari batas kota Padang hingga provinsi Bengkulu. Sehingga rata rata mata pencarian masyarakatnya adalah melaut (Nelayan).
Namun dari banyaknya nelayan yang ada sebagian besar melaut secara tradisional, masih mengunakan perahu dayung dan sebagian lainnya hanya dibantu mesin tempel berkekuatan 1 hingga 2 PK , kalaupun ada mengunakan alat yang lebih modern tidak seberapa.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan Pessel Andi Syafinal Rabu (14/8) di Painan, menurutnya selain itu Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menjadi persoalan utama yang dialami masyarakat kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kondisi ini mengakibatkan kekayaan alam yang tersedia tidak terkelola secara maksimal.
Sumber Daya Alam (SDA) bidang kelautan yang selama ini dijadikan sebagai sektor ungulan di Pesisir Selatan, dinilai belum memberikan dampak besar dalam meningkatkan kesejateraan dan perekonomian masyarakat.
Dan Kekayaan laut yang dimiliki kabupaten Pesisir Selatan belum terkelola secara maksimal. Bila dibandingkan berdasarkan potensi yang ada, bisa dikatakan baru sebesar 30 persen yang termanfaat
" ini benar - benar harus dimanfaatkan secara optimal, dijaga untuk kelangsungan anak,cucu,kemanakan kita dikemudian hari," tutur Nya.
Untuk itu, mengharapkan peningkatan teknologi dan modernisasi peralatan tangkap ke depannya.Jangan, melakukan penangkapan ikan dilaut menggunakan alat tangkap ikan yang dilarang, contoh nya pukat harimau. Alat ini merusak ekosistem biota laut, seperti karang dan habitan ikan-ikan kecil di bawah laut.
" kita, himbau para nelayan kita tidak lagi memakai alat hamparan dasar, jika masih ada yang memakai kita akan tindak sesuai aturan" ujarnya.(07)