Headline News

header-int

Investasi Smartcity, Solusi Melewati Pandemi

Selasa, 23 Februari 2021, 16:34:42 WIB - 434 | Kontributor : Wildan, S.E., M.I.Kom
Investasi Smartcity, Solusi Melewati Pandemi

Kalau kita pernah melihat sebuah unggahan video di media sosial yang menceritakan seorang guru yang mengunjungi siswinya yang tidak pernah masuk sekolah sejak diberlakukannya kelas daring/ on line sejak pandemi Covid-19 ini terjadi. Unggahan rekaman video tersebut dibagikan melalui akun TikTok @evayanti1801 pada 17 Februari 2021 lalu merupakan Wali murid sekaligus guru bahasa Inggris sebuah sekolah di Sumatra Barat. Video tersebut viral di media sosial dengan 1,8 juta likes dan 3 ribu jumlah komentar pengguna TikTok.

Rekaman video tersebut, sang guru menceritakan bahwa salah seorang siswi di kelasnya tidak pernah mengumpulkan tugas daring dan tidak pernah muncul dalam grup WhatsApp untuk melaksanakan kelas online. Guru tersebut kemudian memutuskan untuk mengunjungi rumah siswi yang bersangkutan untuk menanyakan penyebab mengapa siswinya ini tidak pernah mengumpulkan tugas dan muncul dalam grup WhatsApp. Menurut sang guru, siswi tersebut hendak berhenti sekolah lantaran malu tidak mampu membeli kuota untuk mengikuti aktivitas belajar-mengajar online.

Ketika melihat kejadian ini tentunya hal ini menjadi sebuah peringatan bagi pemerintah, terutama instansi terkait. Bahwa ternyata masih ada kendala terkait kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) ini di tengah-tengah masyarakat. Hal ini mungkin bisa terjadi pula di Pesisir Selatan. PBM Daring ini memang masih memiliki kendala. Meskipun pemerintah telah mengambil banyak langkah secara tepat waktu untuk mendukung pembelajaran dari rumah, COVID-19 masih menjadi tantangan besar bagi pendidikan. Siswa yang kurang beruntung kemungkinan akan menjadi yang paling terdampak. Walaupun saat ini sudah ada kebijakan pemberian kuota gratis kepada guru dan siswa, nyatanya masih belum optimal capaiannya. Video viral tersebut menggambarkan kondisi nyata keadaan ini. Karena hal ini bisa saja terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut penulis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan khususnya instansi terkait solusi permasalahan ini diantaranya :

  1. Meningkatkan konektivitas internet dan memberikan pelatihan kepada guru dalam memberikan pembelajaran daring secara lebih efektif dan interaktif

Sebagian besar guru dan siswa tidak siap untuk berpindah ke pembelajaran secara daring yang terjadi secara tiba-tiba. Survei Cepat Kemendikbud (27 April) tentang belajar dari rumah, menggambarkan guru mengidentifikasi tantangan utama mereka pada konektivitas jaringan internet dan dalam memantau kemajuan siswa. Para guru pun masih perlu diberitakan pelatihan materi pembuatan konten pembelajaran yang menarik dan interaktif. Materi penguasaan konten media sosial maupun aplikasi pesan instant  bisa menjadi salah satu materi pelatihan baru di bidang pengajaran.

Selain itu pengembangan jaringan smartcity di daerah ini. Sudah saatnya Pesisir Selatan mendukung pembelajaran dan meningkatkan ketahanan sistem melalui investasi pada kapasitas belajar-mengajar secara daring, penyimpanan data, dan infrastruktur tahan bencana. Sebagai contoh, setiap nagari perlu yang dilengkapi dengan laptop / telepon pintar, internet secara gratis. Hal ini juga didukung dengan pengembangan jaringan internet hingga ke pelosok-pelosok nagari. Pemerintah nagari pun perlu menganggarkan secara kontinyu untuk penyediaan jaringan internet. Tidak hanya di kantor Wali Nagari saja, di mesjid ataupun mushalla yang ada di nagari perlu dipasang jaringan internet.

  1. Mendukung siswa yang kurang beruntung untuk kembali ke sekolah

Mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan bahwa mereka yang paling rentan putus sekolah, seperti siswa dari keluarga yang kurang mampu dan anak-anak yang lebih tua yang membantu pendapatan rumah tangga, dapat tetap terdaftar di sekolah. Langkah pertama bisa berupa komunikasi dan sosialisasi yang jelas seputar pembukaan kembali sekolah, dengan penjangkauan khusus termasuk kunjungan rumah kepada mereka yang paling berisiko. Optimalisasi Dana BOS dikhususkan untuk siswa yang kurang beruntung ini, karena merekalah yang memiliki resiko tinggi mengalami putus sekolah. Selain itu mengikutsertakan lembaga sosial seperti BAZNAS perlu dipertahankan kegiatannya.

Kedua hal ini perlu dijadikan perhatian khusus bagi pemegang kebijakan. Sebagaimana diketahui, pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi suatu daerah. Pandemi Covid-19 ini menuntut kita untuk mencari solusi-solusi yang “out of the box” terhadap kendala dan masalah yang ada. Ini menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi kita semua untuk melakukan inovasi-inovasi agar dapat beradaptasi pada keadaan ini. Jika Pesisir Selatan mampu melewati krisis pandemi ini dengan baik, menjadi sebuah keniscayaan bahwa negeri ini akan semakin maju kedepannya. Kembali lagi, investasi jaringan internet (smartcity) menjadi salah satu solusi.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube