Pesisir Selatan -- Warung warung liar yang berdiri disepanjang jalan Kawasan Mandeh akan ditata. Penataan ini menjelang libur lebaran yang diprediksi banyak wisatawan yang akan nikmati jalan baru Kawasan Mandeh. Penataan itu juga bertujuan agar warung-warung tidak berjualan disepanjang trotoar dan merusak view pemandangan kelaut .
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel Hadi Susilo Senin (20/5) mengungkapkan beberapa pertemuan dengan masyarakat telah dilakukan di warung jalan Mandeh tersebut dan pada kesempatan itu telah diberikan masukan dan pengertian kepada pemilik warung .
"Ini sudah dilakukan kepada mereka dan pada pertemuan ini sudah mengarah kepada penataan. Sehingga warga mengetahui dimana lokasi yang boleh dirikan warung atau boleh berjualan ," ujarnya
Pada prinsipnya lokasi yang boleh mendirikan warung atau boleh berjualan disepanjang jalan Mandeh adalah lokasi yang tidak menghalangi view laut dan bahan membuat warung tidak dari bahan terpal.
Lebih lanjut Hadi menambahkan pembangunan jalan akses sepanjang 41,08 Km di Kawasan Mandeh telah rampung, jalan itu sekarang bisa ditempuh dengan kendaraan secara lancar mulai dari Carocok Tarusan - Mandeh - Sei Nyalo - Sei Pinang - Sei Pisang dan sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan yang indah .
Namun keindahan itu terusik dengan banyak berdiri warung-warung warga dengan terpal plastik disepanjang jalan .
Berdirinya warung itu membuat pemandangan kearah laut terganggu dan juga menimbulkan kemacetan karena banyak kendaraan yang parkir dipinggir jalan .
"Pada prinsipnya masyarakat boleh berjualan, namun harus sesuai dengan daya dukungnya, perlu pengaturan estetika bangunan, kesepakatan harga dan keindahan serta kenyamanan wisata," ujarnya
Menambahkan Pemkab Pessel sebisa mungkin melakukan pemberdayaan, persuasif sehingga masyarakat paham dan mengerti . Namun jika kemudian hari tidak juga dipatuhi maka langkah represif adalah langkah terakhir yang akan dilalui. (07)