Painan,Agus 2017- Menghindari keterpurukan ekonomi dan keterbatasan lapangan kerja dikampung halaman, Tak heran banyak dikalangan masyarakat memilih merantau ke berbagai daerah maupun luar negeri , terutama bagi mereka yang putus sekolah, maupun yang sudah selesai menjelankan pendidikan sarjana(S1) sebagian mereka nekat bertarung mengadu nasib di ibu kota.
Warga Pessel lebih banyak melirik daerah Jakarta,Irian Jaya ( Papua) dan Malaysia, mereka bekerja di rantau sebagai, pedagang, karyawan swasta, aparatur pemerintah,kemudian setelah mereka berhasil dirantau, banyak pula yang membangun di kampung sendiri, keberhasilan yang dicapai mereka tersebut salah satu faktor memicu masyarakat lain untuk meninggalkan daerahnya pergi merantau ke berbagai daerah di nusantara dan luar negeri.
Salah seorang warga kecamatan Bayang Dedy Citra Permata yang memiliki modal sarjana FMIPA Kimia Unand Padang kepada pesisisirselatankab.go.id menuturkan, pihaknya nekat merantau ke Jakarta, apalagi daerah tersebut dinilai banyak memiliki lapangan kerja swasta sebagai daerah industri , bila mengandalkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil ( PNS) formasinya sangat terbatas, jadi solusinya harus bisa mendapatan pekerjaan lain yang bisa mendatangkan hasil ,ulasnya.
Sementara itu,Wali nagari Puluit- Puluit Selatan kecamatan Bayang Utara Pessel H Suherman mengakui, sebagian besar warganya merantau ke daerah Irian Jaya ( Papua), pasalnya nagari yang dipimpinnya dilingkungi daerah perbukitan dengan lahan pertanian yang terbatas sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga, kondisi ini membuat warga nagari yang ada di kampung terus semakin berkurang, bahkan mereka memilih menetap di negeri orang ,apalagi lahan untuk membangun di kampung halaman tidak tersedia, akibat daerah yang sempit dan di kelilingi daerah perbukitan.
Sedangkan bagi masyarakat Surantih kecamatan Sutera,masyarakat kecamatan Batang Kapas dan Kambang kecamatan Lengayang memilih merantau ke Malaysia, perantau tersebut banyak yang berhasil, terbukti pada saat pulang kampung ikut memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah,bahkan di daerahnya(kampung) banyak bangunan rumah yang nilainya ratusan juta,bahkan sampai Milyaran rupiah, kemudian ada sebagai masyarakat memilih merantau ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, baik sebagai pedagang maupun bekerja pada suatu perusahaan swasta dan lainnya.
Ironisnya,masih ada sebagian masyarakat merantau puluhan tahun, namun tidak membuahkan hasil, akhirnya memilih enggan untuk pulang ke kampung halaman dan memilih tinggal dinegeri orang,keberhasilan seseorang tidak terlepas dari usaha yang dilakukan sesuai dengan kemampuannya, sukses atau tidaknya, sangat tergantung dari nasib yang menentukan (10)