Headline News

header-int

Masih Terisolasi, Warga Kampung Salak Jalamu Harapkan Perbaikan Jembatan Putus Akibat Banjir Segera Dimulai

Kamis, 21 Januari 2021, 09:06:17 WIB - 352 | Kontributor : Yoni Syafrizal
Masih Terisolasi, Warga Kampung Salak Jalamu Harapkan Perbaikan Jembatan Putus Akibat Banjir Segera Dimulai

Pesisir Selatan--Masyarakat Kampung Salak Jalamu, Nagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), harapkan perbaikan jembatan yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu di kampung itu agar segera diperbaiki.

Harapan itu disampaikan, sebab jembatan gantung yang memiliki bentangan hingga mencapai 100 meter tersebut, merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di nagari itu.  

Demikian disampaikan tokoh masyarakat Batang Kapas, Bambang Putra Niko, kepada pesisirselatan.go.id Kamis (21/1) di Painan.

Dijelaskannya bahwa selain sebagai urat nadi perekonomian karena digunakan sebagai penyebarangan oleh warga untuk pergi ke kebun dan sawah, di seberang sungai tersebut juga bedomisili sebanyak 15 kepala keluarga (KK).

"Karena hingga sekarang jembatan masih belum diperbaiki setelah putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu itu, sehingga mereka terpaksa menyeberang sungai dengan cara berenang. Tentunya bila kondisi air sungi tidak besar," katanya.   

Ditambahkan juga kondisi itu tidak saja sekedar membuat mereka yang berjumlah sebanyak 15 kepala keluarga itu menjadi terisolasi, tapi juga membuat perekonomian mereka terus merosot.

Ditambahkan Bambang Putra Niko, jembatan yang putus itu dibangun pada tahun 2018 lalu melalui APBD oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pessel.

"Sejak dibangun tahun 2018 itu, sehingga masyarakat yang berdomisili diseberang sungai tidak saja terbebas dari keterisolasian, tapi juga membuat perekonomian mereka semakin menggeliat. Agar kondisi itu kembali pulih, sehigga sebagai tokoh masyarakat saya berharap agar bisa segera kembali dilakukan perbaikan. Karena jembatan itu sekarang telah menjadi urat nadi perekonomian warga di nagari ini yang sebagian besar berprofesi sebagai petani," harapnya.

Wali Nagari IV Koto Hilia Batang Kapas, Satria Darma Putra, ketika dihubungi menjelaskan bahwa masyarakat di Kampung Jalamu tersebut memang berharap jembatan yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada September 2020 lalu itu agar bisa segera dilakukan perbaikan.

"Putusnya jembatan gantung dengan bentangan mencapai 100 meter akibat banjir bandang pada September 2020 lalu ini, telah saya laporkan kepada pemerintah daerah melalui BPBD Pessel. Laporan itu juga telah dilanjutkan ke BPBD Sumbar," katanya.

Dijelaskannya bahwa laporan itu sudah ditanggapi oleh BPBD Sumbar dan BNPB dengan menurunkan timnya ke lokasi tersebut.

"Saya katakan demikian, karena tim teknis dari BNPB pusat sudah turun dan meninjau langsung ke lokasi jembatan putus yang terdapat di Kampung Salak Jalamu tersebut pada November 2020 lalu," ungkapnya.

Disampaikan Satria, kalau pihak BNPB berjanji akan melakukan perbaikan jembatan itu melalui dana pusat pada 2021 ini dengan panjang melebihi 100 meter.

"Namun tidak hanya sekedar bisa dilewati oleh kendaraan roda dua sebagaimana sebelumnya, melainkan juga oleh kendaraan roda empat seperti mobil," jelasnya.

Dia berharap dengan dibangunnya jembatan itu nanti, perekonomian masyarakat yang banyak bertopang pada sektor pertanian, seperti padi, sawit, gambir, dan karet benar-benar kembali menggeliat.

"Dari itu saya mengimbau kepada masyarakat agar tetap sabar, yang tentunya juga berharap jembatan itu nanti benar-benar berkualitas dan jauh lebih baik dari sebelumnya," timpal Satria berharap. (05)

 

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube