Headline News

header-int

Melirik Durian Sebagai Komoditi Andalan Petani Pesisir Selatan

Selasa, 25 Februari 2020, 10:46:53 WIB - 2398 | Kontributor : Elfi Mahyuni, S.H
Melirik Durian Sebagai Komoditi Andalan Petani Pesisir Selatan

Pesisir Selatan-- Durian menjadi komoditi andalaln masyarakat dibeberapa nagari di Pessel. Diantaranya di Kecamatan Koto XI Tarusan ,Bayang ,IV Nagari Bayang Utara,Batang Kapas dan kecamatan lainnya . Khusus di Kecamatan Koto XI Tarusan setengah dari daerah ini penghasil tanaman ini. Bagi pengendara  yang melintas jalan raya Padang-Painan mulai dari perbatasan sepanjang jalan tersebut banyak warga yang menjual durian.

Mulai pedagang penadah durian sampai warga pemilik durian sendiri yang menjual durian. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp15 ribu sampai Rp50 ribu per buah.Selain itu, sepanjang jalan Padang-Pesisir juga banyak pondok-pondok terbuka dari kayu dengan atap rumbio ada juga terpal, pondok tersebut milik warga yang digunakan untuk menunggu durian jatuh pada malam hari.

Safril (45) salah seorang pedagang di Kenagarian Siguntur ketika ditemui Senin(24/2)mengungkapkan dia menjual durian dari kebunnya sendiri. Dirinya menunggu durian sejak pukul 20.00 WIB sampai 05.00 WIB dini hari. "Ada 25 batang durian di kebun saya,” katanya 

Safril mengaku dalam semalam itu dia bisa menghasilkan durian sekira 20 buah sampai 25 buah, durian yang dihasilkan itu langsung dijualnya ke penampung, harga yang dijualnya ada kalau ukuran kecil dengan harga Rp15 ribu kalau ukuran besar harganya Rp30 ribu.

“Kita tidak bisa menjual durian langsung ini karena banyak kerja kita, kita hanya menjaga durian nanti akan datang penampung durian,” terangnya.

Dijelaskannya pohon durian dari kebunnya telah berumur cukup tua lebih dari 20 tahun. Batang durian ini ditanamnya sendiri dengan pembibitan sendiri.Tanaman ini telah telah menjadi penghasilan utama keluarganya. 

Senada disampaikan oleh Muham (35) Senin (24/2)mengaku durian yang di tungguinya dijualnya sendiri di jalan raya Padang-Painan. Harga berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung ukurannya. Menurutnya, pohon durian miliknyanya hanya 10 batang yang ditanam orang tuanya. Ketika musim panen dirinya bisa mendapatkan penghasilan Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta setiap harinya tergantung berapa durian yang dijualnya. 

"Tanaman durian ini perawatannya tidak susah,ketika musim berbuah kita menunggunya di kebun dengan membersihkan sekitar pohon, jika tidak berbuah kita biarkan saja," ujarnya 

Musim durian ini serentak terjadi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, salah satu penjual durian yang Gindo (34) di Koto Pulai Nagari Barung Barung Belantai Selatan Kecamatan Koto XI Tarusan Senin(24/2) menuturkan dia menampung durian dari masyarakat. Gindo mendatangi pemilik ladang durian dan memberi hasil panen masyarakat.

 “Satu buah durian saya beli dengan harga Rp10 ribu hingga Rp 30 ribu tergantung dengan besarnya. Dan nantinya akan dijual kembali dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 70 ribu," ujarnya 

Gindo mengaku setiap harinya dia bisa membeli durian dari masyarakat hingga 100 butir. Keuntungan yang didapatkan sehari berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 1juta lebih. Namun kadang merugi karena durian yang dibeli jelek atau busuk,atau bisa juga hujan sehingga durian tidak dilirik dan rusak.Bahkan durian yang dibelinya dari petani dijual kembali kepada penampung dari Padang atau luar Sumbar (Jakarta dan Pekan Baru) daerah yang banyak melirik durian dari Pessel.“Kalau durian di sini itu punya ciri khusus, buahnya agak bulat dan memiliki isi tebal, warna isi buahnya juga kuning,” ujarnya.

Gindo menerangkan durian di daerahnya memiliki rasa yang enak, gurih dan manis bikin lidah semakin asyik menyantapnya. Dalam setahun ada dua kali musim durian, biasanya awal tahun dan pertengah tahun."Kalau tahun ini ada dua kali, kalau sehari-hari saya bekerja sebagai petani, kalau sudah habis musim durian saya kembali jadi petani,” pungkasnya.

Diterangkannya diberjualan durian di jalan Padang Painan tepatnya di Koto Pulai Tarusan,setiap harinya yang membeli duriannya adalah pengendara jalan. Ada yang makan dilokasi tempat dia berjualan karena dia juga menyediakan ketan dan tempat duduk. untuk menikmati durian yang dijualnya . Namun ada juga yang sekedar membeli dan membawanya pulang. 

Banyaknya potensi durian di Pessel dan menjadi acuan ekonomi kedepannya. Bahkan potensi ini bisa dikombinasikan dengan pariwisata dengan mengubah menjadi paket paket wisata edukasi.  

Di lain tempat, Camat Batang Kapas Wendra menjelaskan ada banyak program yang bisa diarahkan oleh perangkat daerah bahkan dari pemerintah pusat untuk realisasi rencana pembangunan bisa terwujud.Dengan pengembangan pertanian berbasis pariwisata dengan konsep pemberdayaan. Dimana nanti wisatawan bisa menimba ilmu di lahan pertanian.Dan masyarakat tidak saja meraih keuntungan dari hasil pertanian yang terjual juga dari wisatawan nantinya .

"Untuk mewujudkan itu semua kita sangat berharap adanya keterlibatan semua pihak sebab tanpa dukungan tidak akan bisa terwujud," harapnya 

Dijelaskannya Wahana wisata pertanian  tersebut dipadukan dengan pertanian yang juga berkembang baik di daerah ini. Sehingga lahirlah sejumlah desa wisata dan paket wisata ke lokasi pertanian. Aktivitasnya tak kalah menarik, wisatawan dipersilakan memetik atau panen dan paket menunggui durian .(07)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube