NELAYAN PESSEL TEMUKAN MAYAT

Painan, Juli --- Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menemukan sesosok mayat terapung di perairan laut sekitar Pulau Nyamuk Kecamatan Koto XI Tarusan kabupaten setempat , Kamis.
Camat Koto XI Tarusan Adi Susilo ketika dihubungi di Painan, Kamis mengatakan, mayat tersebut diduga Irul (55) seorang nelayan warga Sago Kecamatan IV Jurai yang hilang sejak sepekan lalu atau Sabtu (14/7) setelah jatuh dari kapal penangkap ikan, KM Jasa Perantau di sekitar kawasan laut Batu Kalang Koto XI Tarusan.
Ketika ditemukan, kondisi jasad Irul sudah berubah bentuk. Meski masih utuh, namun bentuk dan ukuran tubuh sudah mengembung (membesar).
Nelayan langsung membawa jasad Irul ke pelabuhan tempat pelelangan ikan (TPI) Carocok Koto XI Tarusan kemudian dibawa ke rumah duka di Sago IV Jurai.
"Jasad Irul ditemukan nelayan sekitar pukul 10.30 WIB di perairan laut Koto XI Tarusan tepatnya dekat Pulau Nyamuk yang berjarak sekitar 3 mil dari bibir pantai, " kata dia.
Sebelumnya Jumat lalu, Irul bersama rekan-rekan lainnya berangkat ke laut melaksanakan aktifitasnya menangkap ikan dengan KM Jasa Perantau.
Masih di tengah laut, Sabtu dinihari, rekan-rekan lainnya bangun dari tidurnya di kapal itu untuk melaksanakan aktifitas sebagai nelayan kapal bagan (penangkap ikan).
Saat melaksanakan tugas masing-masing, Irul yang sebelumnya sama-sama berada di KM Jasa Perantau dengan kawan-kawan lainnya tidak lagi terlihat sehingga mengagetkan semua orang di kapal itu.
Semua ruangan diperiksa untuk mencari keberadaan Irul. Namun upaya rekan sekerjanya untuk menemukan Irul tidak membuahkan hasil hingga pagi harinya, Sabtu itu.
Semua penumpang KM Perantau Jaya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Camat Koto XI Tarusan melalui kontak komunikasi Radio Amatir.
Mendapat laporan, camat langsung bertindak memberitahukan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat melalui telepon.
Sejumlah tim SAR dan nelayan serta perlengkapan yang dibutuhkan lainnya dikerahkan mencari Irul di perairan laut kabupaten itu. Setelah berlangsung empat hari lamanya Irul belum ditemukan sehingga Tim SAR memutuskan untuk menghentikan pencarian.
Sementara nelayan yang beroperasi di perairan laut kabupaten itu diminta untuk tetap melakukan pemantauan dan melaporkan kepada pemerintah dan pihak berwajib setempat jika menemukan.(04)