Pesisir Selatan, 13 November 2018--Agar ancaman banjir yang selalu mengintai setiap saat tidak mengancam keselamatan jiwa, maka kepada masyarakat diminta untuk tidak lagi mendirikan bangunan di sepanjang bantaran sungai.
Imbauan dan ketegasan itu disampaikan, sebab Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) memiliki banyak sungai dengan kemiringan yang sangat tinggi.
Karena memiliki kemiringan yang tinggi itu, sehingga aliranya menjadi tajam dan rawan terjadi banjir bandang.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pessel, Doni Gusrizal mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Selasa (13/11) bahwa di daerah itu rata-rata aliran sungainya cukup tajam. Selain itu juga bebelok disamping juga terjadi pendangkalan akibat tumpukan sendimen di beberapa titik.
" Beranjak dari kondisi itu, sehingga berpotensi besar bisa memicu banjir. Agar ancaman bencana yang bisa terjadi itu tidak menimbulkan dampak korban jiwa, maupun benda, maka kepada masyarakat ditegaskan untuk tidak lagi mendirikan bangunan disepanjang bantaran sungai," ungkapnya.
Dia menyampaikan bahwa untuk penanganan aliran sungai yang kritis di daerah itu, setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp200 miliar. Sebab aliran sungai yang kritis itu tersebar di 19 aliran batang sungai pada 15 kecamatan yang ada.
" Karena besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan, sehingga daerah ini membutuhkan perhatian pusat maupun provinsi dalam melakukan penanganan," ungkapnya.
Menyangkut kondisi cuaca tidak menentu sebagai mana saat ini, dia berpesan agar disikapi masyarakat dengan kesiagaan.
" Menyangkut kondisi cuaca yang memang tidak menentu sebagai mana saat ini, kita dari pihak PSDA juga terus melakukan pemantauan dilapangan bersama petugas BPBD. Sebab kekuatiran akan terjadi bencana yang ditimbulkan oleh kondisi sungai yang rata-rata kritis itu, sangat berpotensi bisa terjadi," tutupnya. (05)