Pesisir Selatan 11/11/2018-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau masyarakat agar pergantian tahun baru ini tidak merayakan secara berlebihan kalau perlu tidak asa aktifitas apapun untuk menyambut moment tersebut.
"Kita menghimbau tidak aktifitas berlebihan dalam perayaan tahun. Dan pihak orang tua juga melarang anak anak mereka merayakan moment tahun baru ,ditakutkan nanti dijadikan oleh mereka sebagai moment huru hura dan perbuatan negatif lainnya,"ujar Ketua MUI Pessel Asli Saad Selasa (11/12) ketika dihubungi.
Ditambahkannya MUI juga mengimbau dalam perayaan pergantian tahun baru bisa dengan hal-hal yang positif dan konstruktif, meskipun tidak dilarang untuk bersuka cita dalam perayaan tahun baru.
Namun demikian, Asli Saad menilai perayaan harus dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak berlebihan. Apalagi jika perayaan dengan boros, sia-sia (tabdzir), dan larut dalam kegembiraan yang berlipat ganda dapat menjauhkan diri dari Allah SWT.
"Allah berfirman yang artinya: Demi masa, benar manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan amal saleh dan saling menasehati mereka mentaati kebenaran dan saling menasehati mulia menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr [103] : 2-3), "ujarnya
Menurutnya pemaknaan yang esensial dalam melepaskan berlalunya tahun dan menyongsong tahun baru, sangat diutamakan dengan perenungan diri.
Karena itu, MUI pun mengajak segenap masyarakat untuk melakukan sendiri (muhasabah) dalam masa lalu dan menjadikan tahun 2019 sebagai tonggak untuk umum dan masa depan, lebih produktif, konstruktif, dan kualitatif. (07).