Headline News

header-int

Pessel Deteksi Dini Kelangkaan Sembako Melalui Balai Penyuluh Kecamatan

Senin, 24 September 2018, 14:53:41 WIB - 351 | Kontributor : Yoni Syafrizal

Pesisir Selatan, 24 September 2018--Selain berperan melakukan sosialisasi berbagai program kepada masyarakat, Dinas Pangan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) juga memaksimalkan peran Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) melakukan pemantauan potensi kelangkaan sembako.  

Upaya itu bertujuan agar kekuatiran kelangkaan kebutuhan bahan pokok yang bisa berdampak terhadap kenaikan harga, bisa terdeteksi secara dini.

Kepala Dinas Pangan Pessel, Alfis Bazir menyampaikan kepada pesisirselatan.go.id Senin (24/9) bahwa pemantauan terhadap kebutuhan bahan pokok memang terus dimaksimalkan di daerah itu melalui petugas BPK yang tersebar di 15 kecamatan yang ada.

" Untuk menjaga agar kelangkaan kebutuhan bahan pokok tidak berdampak terhadap kenaikan harga. Kita melalui petugas BPK yang tersebar di 15 kecamatan, terus melakukan pemantauan di semua pasar tradisional. Petugas BPK tersebut, selain bertugas mendeteksi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, juga melakukan pengontrolan terhadap berbagai kebutuhan pokok tersebut," katanya.

Dia mengatakan bahwa untuk memperkuat peran BPK, pihaknya juga membentuk Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) di beberapa kecamatan, yang penyebaranya dilakukan dibeberapa titik pula.

Diantaranya di Kecamatan Linggo Sari Baganti sebanyak 6 titik, IV Jurai 2 titik, Bayang dan Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak 2 titik pula.

Selain LDPM, Pessel juga memiliki Desa Mandiri Pangan (DMP), yang tersebar di beberapa kecamatan.

Diantaranya di Kecamatan Bayang dan Bayang Utara masing-masing 2 titik, dan Kecamatan Batangkapas 2 titik pula. Khusus Nagari Mandiri Pangan (NMP) tersebar pula di dua Nagari, yakni di Nagari Taratak Kecamatan Sutera dan di Nagari Sungai Tunuh Utara Kecamatan Ranahpesisir.

Pada Nagari Mandiri Pangan itu, pemerintah memberikan perhatianya melalui berbagai bantuan. Diantaranya, bantuan dalam bentuk bibit tanaman buah-buahan, sayuran dan juga bibit ikan.

" Khusus untuk menjaga kestabilan harga beras, Pessel juga memiliki 23 lumbung gabah atau beras. Lumbung ini tersebar di semua kecamatan yang ada," ungkapnya.

Ditambahkanya bahwa sejak minggu pertama bulan September hingga saat ini, harga gabah kualitas satu di tingkat produsen Rp5000 per kilogram, dan pada konsumen Rp5300 per kilogram. Untuk Kualitas dua Rp4800 pula per kilogram di tingkat produsen, di tingkat konsumen Rp5000 pula per kilogramnya.  

Sedangkan harga beras kualitas satu di tingkat produsen Rp11000 per kilogram, dan Rp11500 pula di tingkat konsumen.

Terkait harga beras dan gabah, dijelaskanya bahwa Dinas Pangan Pessel tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pengaturan. Sebab semua itu hanya mengaju kepada kukum pasar.

" Kita cuma melakukan upaya antisipasi bagaimana berbagai kebutuhan pokok itu tersedia dan terjamin. Sebab itu menjadi penentu harga akan tetap stabil dan terjangkau di masyarakat," tutupnya. (05)

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2024 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube