Headline News

header-int

Lifelong Learning: Berani Update Diri Sepanjang Hayat?

Minggu, 28 September 2025, 08:05:42 WIB - 84 | Kontributor : Suci Mawaddah Warahmah, S.Sos
Lifelong Learning: Berani Update Diri Sepanjang Hayat?

"Di era ketika teknologi berlari lebih cepat dari bayangan kita, hanya mereka yang terus belajar yang mampu berdiri tegak dan tak tertinggal.” Kutipan ini bukan sekadar kalimat motivasi, tetapi potret nyata zaman kita. Perubahan teknologi melaju tanpa jeda, inovasi hari ini bisa menjadi usang besok pagi. Dalam situasi seperti ini, belajar bukan lagi pilihan, melainkan keharusan agar tetap relevan dan mampu bersaing.

Fenomena ini terlihat jelas di sekitar kita. Layanan transportasi daring, sistem pembayaran digital, hingga kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara kita bekerja dan hidup. Mereka yang mau mencoba, belajar, dan membuka diri pada perubahan menjadi pihak yang diuntungkan. Sebaliknya, mereka yang menolak beradaptasi akan kesulitan mengikuti ritme dunia yang berubah begitu cepat.

Di tengah percepatan tersebut, konsep lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat menjadi semakin penting. Prinsip ini menegaskan bahwa proses belajar tidak berhenti setelah kita lulus sekolah atau kuliah, tetapi berlangsung sepanjang hidup baik secara formal maupun informal dan dapat dilakukan di mana saja serta kapan saja. Seorang guru yang mempelajari platform digital untuk mengajar daring, seorang manajer yang mengikuti kursus singkat pemanfaatan AI tools di timnya, atau mahasiswa yang belajar dasar pemrograman lewat video daring meski bukan dari jurusan teknologi adalah contoh nyata bahwa pembelajaran kini tak lagi terbatas ruang dan waktu.

Ada alasan kuat mengapa lifelong learning menjadi kebutuhan mendesak di era teknologi. Pertama, teknologi berubah dengan sangat cepat. Perangkat dan aplikasi yang kita gunakan hari ini bisa saja usang dalam dua atau tiga tahun mendatang. Tanpa pembaruan pengetahuan, kita akan tertinggal. Dulu penggunaan Excel cukup dengan formula dasar, kini sudah berkembang ke Power Query, pivot table, hingga integrasi data yang lebih kompleks. Kedua, otomatisasi dan kecerdasan buatan memang menghapus sejumlah pekerjaan lama, tetapi juga melahirkan profesi-profesi baru seperti prompt engineer, AI ethicist, data storyteller, hingga digital transformation manager. Peluang ini hanya bisa diraih oleh mereka yang mau terus belajar hal baru. Ketiga, meski AI dapat bekerja lebih cepat dan efisien, manusia tetap unggul dalam empati, kreativitas, pengambilan keputusan kompleks, dan kemampuan beradaptasi pada situasi tak terduga keterampilan-keterampilan yang hanya dapat diasah melalui pembelajaran aktif dan pengalaman nyata.

Meng-upgrade diri di era teknologi tidak selalu berarti mempelajari hal-hal yang rumit. Kita bisa memulainya dari langkah kecil seperti belajar mengelola aplikasi perbankan digital, memahami fitur baru ponsel pintar, atau mencoba platform kerja daring sebagai bentuk adaptasi. Semakin sering kita berlatih, semakin terasah pula keterampilan digital kita, dan semakin siap kita menghadapi perubahan.

Agar pembelajaran sepanjang hayat tidak berhenti pada niat, kita perlu strategi yang terarah. Pertama, tetapkan tujuan belajar yang jelas, misalnya menguasai keterampilan digital tertentu atau meningkatkan kemampuan komunikasi. Tujuan yang spesifik akan mempermudah kita memantau kemajuan. Kedua, gunakan berbagai sumber belajar seperti kursus daring, webinar, buku, podcast, atau komunitas belajar untuk memperluas wawasan. Kombinasi formal dan informal membuat proses belajar menjadi lebih fleksibel. Ketiga, jadwalkan waktu belajar secara konsisten. Tidak perlu lama, 30 menit per hari saja sudah memberi dampak besar jika dilakukan rutin. Keempat, praktikkan hasil belajar di pekerjaan, kehidupan sehari-hari, atau proyek pribadi agar keterampilan semakin melekat. Terakhir, bangun jejaring dan berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki minat serupa. Interaksi ini akan memperkaya perspektif dan membuka peluang baru.

Dengan strategi ini, lifelong learning tidak lagi terasa berat, melainkan menjadi kebiasaan yang menyenangkan sekaligus memperkuat kapasitas diri di tengah arus perubahan. Pembelajaran yang konsisten akan membantu kita memanfaatkan teknologi, bukan sekadar mengikutinya.

Teknologi memang berlari cepat. Namun, dengan semangat belajar yang terus menyala dan strategi yang tepat, kita bukan hanya sanggup mengejarnya, tetapi juga mampu memanfaatkannya untuk kemajuan diri. Belajar adalah investasi paling berharga tidak pernah merugikan, justru memperkuat kita di tengah perubahan yang tak terhindarkan. Di era ini, pembelajaran sepanjang hayat adalah kunci agar kita tetap berdiri tegak, relevan, dan siap menghadapi masa depan.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Portal Resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan merupakan Wadah informasi bagi masyarakat dari pemerintah. Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi ±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.
© 2025 Kabupaten Pesisir Selatan. Follow Me : Facebook Youtube